Jumat, 17 Agustus 2018

Taat yang Sesungguhnya Adalah Saat Engkau Menjalankan Amanah yang Tidak Engkau Sukai

Engkau seorang yang hobi ke pasar. Berdiri dan berkeliling pasar tak membuatmu jenuh. Bahkan berbelanja berjam-jam tak membuatmu lelah.

Lalu ibu menyuruhmu berbelanja kebutuhan rumah ke pasar. Siap siaga engkau laksanakan tugas dengan ceria. Dan akhirnya selesailah tugas dengan sempurna. Mudah, kan?
.
Tapi engkau benci mencuci piring, takut membuat tangan tak lagi mulus. Tapi ibu mengamanahimu mencuci piring.

Jika benar engkau taat, engkau akan melaksanakannya, walau berat. Jika tak taat, engkau akan membuat ribuan alasan untuk menghindarinya.

Bayangkan, jika seorang ibu membiarkan anak-anaknya memilih tugas rumah tangga sesuai selera. Bagaimana dengan tugas rumah yg tak diminati. Seperti menyuci piring/ membuang sampah. Sedangkan sang ibu sibuk mengurus bayi, memasak dll. Apa hanya dibiarkan terbengkalai?
.
Begitu juga konsep taat dalam berjama'ah. Jika engkau suka diamanahkan dalam bidang dana usaha. Lalu ternyata engkau diminta amanah kesekretariatan yg engkau bilang membosankan. Jika benar engkau taat, engkau akan laksanakan.

Engkau orang yang suka perpolitikan, namun karna keterbutuhan dakwah, engkau diminta mengurusi mentoring yang kau anggap kurang seru. Jika engkau memang taat, engkau akan jalani amanah tersebut.

Bayangkan, jika semua kader dibiarkan memilih amanah yang mereka sukai. Bagaimana nasib sayap dakwah yg tak diminati. Jauh dari popularitas, tidak seru dan membosankan?
.
Apa dibiarkan begitu saja? Padahal amanah yang tidak diminati itu punya andil besar dalam dakwah. Mentoring misalnya, jika kurang diminati, siapa yg mengelola?

Begitulah taat, kadang kita harus banyak berkorban. Termasuk berkorban melakukan sesuatu yang tidak kita sukai. Walau berat, tapi disitu pahala besar menunggu. Bukankah pahala amalan yg berat berbeda dengan yg ringan.

Ketika sebelum perang Uhud, terjadi perbedaan. Ada yang ingin perang ada yg tidak. Namun setelah musyawarah, hasil memutuskan perang. Maka yg suka maupun yg tak suka perang. Tetap menjalankan perang. Walau berat dan tak ingin.

Senantiasalah taat, walau kadang sulit juga pelik.

#MelangkahMenginspirasi

0 komentar:

Posting Komentar