Jumat, 17 Agustus 2018

Suka Banget Baperan, Tapi Ditanya Nikah Malah Ga Siap

Selain fenomena menurunnya produktifitas dakwah seperti yang saya sampaikan di postingan sebelumnya. Fenomena yang perlu di share lagi adalah, mudahnya ikhwan atau akhwat baperan.
Hal ini disampaikan oleh salah seorang istri teman saya, bahwa banyak sekali akhwat baperan. Di like sedikit sama ikhwan, langsung baper. "Ih si fulan like status ana.", di pandang sedikit, "ih si akhi itu merhatiin saya". Padahal kadang pandangannya ga sengaja, atau like asal-asalan aja. Tapi bukan main bapernya.

Ada juga saling memamerkan ikhwan-ikhwan terkenal di kampus yang mereka kagumi dalam pembicaraan para akhwat. Eh, Pas si akhwat di tanya udh siap nikah? Malah geleng.

Begitu juga para ikhwan, entah mana yg lebih banyak di bahas. Problematika umat atau nikah. Setiap bertemu nikah, nikah dan nikah. Ada akhwat militan dan lumayan. Di bahas sama mereka. Tapi pas di tanya udah siap nikah? Langsung cengengesan dan beralasan belum siap dan belum mapan.

Tentunya hal ini berbeda ceritanya jika mereka yang membahas nikah dan baper sudah siap menikah, bahkan sedang mencari pasangan halal segera mungkin. Tapi jika siap nikah saja belum, tapi udah baper minta ampun. Bahas nikah setiap pertemuan. Ini baru ngga pas.

Baperlah pada waktunya bro sist, kalo dalam buku Sewindu Menata Rindu. Ada hikmah kurang lebih kaya gini, jika bapermu tak membawamu ke jenjang pernikahan segera mungkin maka hapuskanlah dulu. Hingga Allah akan mempertemukan dengan cara romantis, entah dengan orang yang kita baperin sekarang atau orang yg lebih baik lainnya.

#MelangkahMenginspirasi


📷 lagi foto dan caption ga ada hubungannya. Bingung cari foto yg mana. Ini foto agenda FIM 14 B hampir 5 tahun yg lalu. Masih imut2 tahun satu kuliah,...

Fotonya ga nyambung? gapapa lah ^_^

0 komentar:

Posting Komentar