Jumat, 17 Agustus 2018

Begitulah Cinta

Begitulah cinta, kala kita telah mencintai sesuatu. Seletih apapun tubuh kita memenuhi seruannya. Berulang kali diri merasa ingin meninggalkannya. Namun tetap saja, cinta akan tetap memanggil kita untuk menemuinya. Mengerjakan apapun yang ia mau. Walau keringat bercucuran, air mata menetes, darah tercurah, hingga tubuh tersungkur. Ia akan tetap memaksamu melaksanakan pintanya.

Dan dengan anehnya, kita akan senang hati mengerjakannya. Merasa tidak ada hal yang berat ketika menjalaninya. Walau memang sesekali kita merasa ingin menyerah, berhenti, lalu pergi. Namun ketika cinta itu menghimbau kembali. Dengan seketika kita melupakan keletihan itu semua, tak menghiraukan kata-kata kita sebelumnya yang ingin meninggalkannya. Seruannya bagaikan sihir yang menghipnotis diri hingga kita akan paripurna berjuang untuknya.

Lalu sebuah pertanyaaan hadir. Bagaimana bila cinta itu mengalir ke sesuatu yang dibenci Allah? Maka kita akan senang hati melakukan kemaksiatan. Menambah pundi-pundi dosa. Berbuat berbagai keburukan dengan rasa tak bersalah. Bahkan segala kekeliruan yang diperbuat itu menjadi sebuah hal yang kita rasa benar. Hingga kita tak memedulikan orang lain yang menyampaikan kebenaran kepada kita, walau itu adalah kebenaran yang hakiki.

Jadi, arahkanlah cinta kita kepada Sang Maha Cinta serta hal yang dicintai-Nya. Agar setiap kerja-kerja cinta kita menjadi sesuatu hal yang menambah hitungan amal baik kita. Bukan romansa kosong tanpa makna.

Maka berhati-hatilah dalam mencinta. Jika kita salah, hidup kita akan sia-sia.

#MelangkahMenginspirasi

0 komentar:

Posting Komentar