Selasa, 26 Juli 2016

Remaja Kita Butuh Teladan, Jadilah Teladan itu

Akhir-akhir ini saya mendapatkan sebuah cerita tentang sebuah akun anak muda umur belasan tahun yang dengan “berani” menunjukkan kehidupan bebasnya di media sosial. Awalnya saya tak begitu menggubris apa yang diceritakan teman saya ini. Namun ketika saya mendengar bahwa sang gadis belasan tahun ini memiliki fans yang banyak dan banyak orang yang terinspirasi dari sang artis media sosial ini. Saya jadi menggambil mulai tertarik. Sejauh mana kah ia mempengaruhi anak-anak muda.

Akhirnya saya membuka akun gadis ini. Bukan karena penasaran apa yang ia lakukan. Namun memperhatikan siapa saja yang berkomentar “Keren” ,”SWAG”, “Pengen seperti kak ****” atau mengatakan kehidupan percintaanya relationship goals.

Lalu setelah saya melihat, sangat miris rasanya. Mereka yang ter-insight dengan akun ini rata-rata adalah anak ingusan masih pake seragam putih biru atau putih abu-abu. Bahkan ada juga yang ketika saya buka akun fans sang artis sosmed ini adalah anak bau kencur putih merah.

Tak bisa di elakkan, sang artis ini menjadi terkenal dan jadi role model di kalangan remaja. Banyak remaja yang ingin dengan kehidupan hedon, pacaran, senang-senang, banyak uang, dan tanpa tekanan belajar. Dan dengan jargon “Nakal boleh, Bego jangan.” Anak-anak remaja ingin menjadi SWAG atau keren menurut versi mereka.

Ditambah lagi kehidupan pacaran sang artis yang dikatakan para remaja ini sebagai relationship goals. Ngeri bro, bagaimana bisa kehidupan pacaran yang isinya mesum, berduaan dengan pose seksi dan menebar kemesraan c**man dan pel*kan dengan vulgar di bilang relationship goals.

Ini ngeri, sangat ngeri. Ini menunjukkan bahwa memang benar remaja bangsa kita krisis figur. Anak-anak muda kita kekuarangan role model. Dunia maya yang dapat di lihat digenggaman para remaja telah dipenuhi para perusak moral.

Oleh karena itu, disini saya tidak mengajak teman-teman pembaca untuk memaki sang artis-artis sosmed yang sangat banyak menyebar hal negatif. Disini saya ingin mengajak temen-temen untuk melawan mereka dengan memberikan keteladanan yang baik untuk remaja. Saya yakin pembaca memiliki banyak kegiatan positif, pemikiran yang cerdas dan karya yang punya manfaat. Jadi dengan bermodal akun sosmed teman-teman mari lakukan dua hal ini.
  1.  Menginspirasilah, gunakan akun sosial media mu untuk menyebar kebaikan. Sekecil apapun itu. Jadikan kehidupanmu bisa menjadi teladan. Jika kau punya kesibukan organisasi yang mengembangakn dirimu, bagikan. Jika kamu memiliki prestasi, sebarkan. Atau hanya sekedar ikut kegiatan pengajian, ya tunjukkan. Gunakan media ini untuk menginspirasi sekitar. Terutama remaja yang kebingungan mencari panutan. Asah dirimu menjadi panutan remaja-remaja tanggung ini dan sebarkan ke mereka.
    Tunjukkan yang keren itu bukan kehidupan hedon,  bebas semau gue atau sumpah serapah yang mereka tebarkan. Jadikan kehidupan keren itu berprestasi, religius, empati kepada orang lain, berkata baik dan bijak serta menjaga norma sosial.
     
  2. Jika anda bingung konten apa dari diri anda untuk di bagikan. Maka cari atau kembangkan, lalu sambil mencari. Bagikan juga konten positif yang menurutmu memiliki inspirasi yang baik. Jangan anggurin konten-konten positif yang kalian liat di sosmed. Kamu melihat ada sosok yang berprestasi dan empati tinggi, bagikan. Atau ada sekedar teman mu yang menjalankan kegiatan sosial, sebarkan. Jangan biarkan hal positif hanya dinikmati oleh dirimu sendiri. Jika bukan kamu belum mampu menjadi objek keteladanan itu, jadikan orang yang menurutmu pas untuk dijadikan panutan anak-anak muda sekitarmu.
Sombong? Jangan. Pastikan niat kita bukan untuk itu. Niat kita tentu untuk menyelamatkan moral bangsa. Menyelamatkan kehidupan anak muda agar tak terpengaruh konten-konten negatif.

Harus kita pahami, media sosial adalah kemajuan dunia yang tak bisa kita hindari. Dan ini adalah pertarungan sengit, konten seperti apakah yang akan menguasai medsos kita dan anak muda sekitar kita. Mereka yang menyebarkan keburukan saja bangga dan merasa bahagia. Bagaimana bisa kita yang menyebar kebaikan malah takut. Setidaknya niatkan dirimu untuk melawan konten-konten negatif yang ada di sosmed dan agar bisa menjadi amal baik yang bisa kamu kerjakan.

Terakhir, remaja kita kehilangan sosok panutan. Anak muda kita kehilangan role model. Maka kita sebagai anak muda yang resah harus ambil peran ini, harus ambil bagian menjadi solusi. Jangan sampai mereka yang menyebarkan konten negatif menjadi role model remaja-remaja kita.

Kita tidak bisa mengatur atau merubah orang lain secara instan untuk tidak menyebarkan konten negatif. Yang bisa kita lakukan sekarang adalah membagikan hal positif sebisa kita. Maka, mari sebarkan konten positif di media sosial. Tunjukkan kehidupan cerdas, religius, berprestasi, empati dan hal baik lainnya adalah hal keren yang bisa jadi teladan yang harus di ambil oleh para remaja bangsa Indonesia.

 #MelangahMenginspirasi



gambar