Akhir-akhir ini saya mendapatkan
sebuah cerita tentang sebuah akun anak muda umur belasan tahun yang dengan “berani”
menunjukkan kehidupan bebasnya di media sosial. Awalnya saya tak begitu
menggubris apa yang diceritakan teman saya ini. Namun ketika saya mendengar
bahwa sang gadis belasan tahun ini memiliki fans yang banyak dan banyak orang
yang terinspirasi dari sang artis media sosial ini. Saya jadi menggambil mulai
tertarik. Sejauh mana kah ia mempengaruhi anak-anak muda.
Akhirnya saya membuka akun gadis
ini. Bukan karena penasaran apa yang ia lakukan. Namun memperhatikan siapa saja
yang berkomentar “Keren” ,”SWAG”, “Pengen seperti kak ****” atau mengatakan
kehidupan percintaanya relationship goals.
Lalu setelah saya melihat, sangat
miris rasanya. Mereka yang ter-insight
dengan akun ini rata-rata adalah anak ingusan masih pake seragam putih biru
atau putih abu-abu. Bahkan ada juga yang ketika saya buka akun fans sang artis
sosmed ini adalah anak bau kencur putih merah.
Tak bisa di elakkan, sang artis
ini menjadi terkenal dan jadi role model
di kalangan remaja. Banyak remaja yang ingin dengan kehidupan hedon, pacaran,
senang-senang, banyak uang, dan tanpa tekanan belajar. Dan dengan jargon “Nakal
boleh, Bego jangan.” Anak-anak remaja ingin menjadi SWAG atau keren menurut
versi mereka.
Ditambah lagi kehidupan pacaran
sang artis yang dikatakan para remaja ini sebagai relationship goals. Ngeri bro, bagaimana bisa kehidupan pacaran
yang isinya mesum, berduaan dengan pose seksi dan menebar kemesraan c**man dan
pel*kan dengan vulgar di bilang relationship
goals.
Ini ngeri, sangat ngeri. Ini
menunjukkan bahwa memang benar remaja bangsa kita krisis figur. Anak-anak muda
kita kekuarangan role model. Dunia
maya yang dapat di lihat digenggaman para remaja telah dipenuhi para perusak
moral.
Oleh karena itu, disini saya
tidak mengajak teman-teman pembaca untuk memaki sang artis-artis sosmed yang
sangat banyak menyebar hal negatif. Disini saya ingin mengajak temen-temen
untuk melawan mereka dengan memberikan keteladanan yang baik untuk remaja. Saya
yakin pembaca memiliki banyak kegiatan positif, pemikiran yang cerdas dan karya
yang punya manfaat. Jadi dengan bermodal akun sosmed teman-teman mari lakukan
dua hal ini.
- Menginspirasilah,
gunakan akun sosial media mu untuk menyebar kebaikan. Sekecil apapun itu.
Jadikan kehidupanmu bisa menjadi teladan. Jika kau punya kesibukan organisasi
yang mengembangakn dirimu, bagikan. Jika kamu memiliki prestasi, sebarkan. Atau
hanya sekedar ikut kegiatan pengajian, ya tunjukkan. Gunakan media ini untuk
menginspirasi sekitar. Terutama remaja yang kebingungan mencari panutan. Asah
dirimu menjadi panutan remaja-remaja tanggung ini dan sebarkan ke mereka.
Tunjukkan yang keren itu bukan kehidupan hedon, bebas semau gue atau sumpah serapah yang mereka tebarkan. Jadikan kehidupan keren itu berprestasi, religius, empati kepada orang lain, berkata baik dan bijak serta menjaga norma sosial.
- Jika anda bingung konten apa dari diri anda untuk di bagikan. Maka cari atau kembangkan, lalu sambil mencari. Bagikan juga konten positif yang menurutmu memiliki inspirasi yang baik. Jangan anggurin konten-konten positif yang kalian liat di sosmed. Kamu melihat ada sosok yang berprestasi dan empati tinggi, bagikan. Atau ada sekedar teman mu yang menjalankan kegiatan sosial, sebarkan. Jangan biarkan hal positif hanya dinikmati oleh dirimu sendiri. Jika bukan kamu belum mampu menjadi objek keteladanan itu, jadikan orang yang menurutmu pas untuk dijadikan panutan anak-anak muda sekitarmu.
Sombong? Jangan. Pastikan niat
kita bukan untuk itu. Niat kita tentu untuk menyelamatkan moral bangsa.
Menyelamatkan kehidupan anak muda agar tak terpengaruh konten-konten negatif.
Harus kita pahami, media sosial
adalah kemajuan dunia yang tak bisa kita hindari. Dan ini adalah pertarungan
sengit, konten seperti apakah yang akan menguasai medsos kita dan anak muda
sekitar kita. Mereka yang menyebarkan keburukan saja bangga dan merasa bahagia.
Bagaimana bisa kita yang menyebar kebaikan malah takut. Setidaknya niatkan
dirimu untuk melawan konten-konten negatif yang ada di sosmed dan agar bisa
menjadi amal baik yang bisa kamu kerjakan.
Terakhir, remaja kita kehilangan
sosok panutan. Anak muda kita kehilangan role
model. Maka kita sebagai anak muda yang resah harus ambil peran ini, harus
ambil bagian menjadi solusi. Jangan sampai mereka yang menyebarkan konten
negatif menjadi role model
remaja-remaja kita.
Kita tidak bisa mengatur atau merubah orang lain secara instan untuk tidak menyebarkan konten negatif. Yang bisa kita lakukan sekarang adalah membagikan hal positif sebisa kita. Maka, mari sebarkan konten positif di media sosial. Tunjukkan kehidupan cerdas, religius, berprestasi, empati dan hal baik lainnya adalah hal keren yang bisa jadi teladan yang harus di ambil oleh para remaja bangsa Indonesia.
Kita tidak bisa mengatur atau merubah orang lain secara instan untuk tidak menyebarkan konten negatif. Yang bisa kita lakukan sekarang adalah membagikan hal positif sebisa kita. Maka, mari sebarkan konten positif di media sosial. Tunjukkan kehidupan cerdas, religius, berprestasi, empati dan hal baik lainnya adalah hal keren yang bisa jadi teladan yang harus di ambil oleh para remaja bangsa Indonesia.