Inilah
SMA ku, sebuah tempat dimana segala hal terjadi, mulai dari konflik anak muda. Cinta,
sahabat, kesalah pahaman dan lain sebagainnya. Hal yang luar biasa menjalani
sekolah di SMA ini. Teman-teman luar biasa di kelas X4 dengan segala
ceng-ceng’an. Pernah bertukar-tukar teman sebangku, mulai dari Simon, Riska,
Lalu pindah dengan Ami dan terakhir dengan Dimas.
Lalu naik
kelaslah saya ke 11 IPA 2, Bertemu dengan teman-teman satu ekskul di MP,
berbaur dengan lelucon-lelucon aneh mereka. Bersama-sama memberikan kejutan
ketika ada yang ulang tahun, teman-teman satu permainan. Ade, Egy, Jody, Zae
dengan segala kelakar mereka yang buat perut sakit tertawa terus. Peco dengan
kehebohannya, Divi dengan Tae min dan koreanya. Nae dengan Ran-nya, Wilda miss
tergalau dan terhebring, ratna dengan terkadang-kadang
dewasa dan terkadang-kadang seperti anak kecil. Dinda dengan segala curhatan
yang melimpah luah, baik tentang sahabat dan Dude. Lalu yang pasti, Teman
sepaket saya Gugun. Teman sebangku yang tak pernah ganti-ganti di kelas 11 ini.
Satu-satunya dua cowo sebangku duduk paling depan. Dan inilah Kelas 11 IPA 2,
hal yang teringat pertama jika mencoba mengingat kelas-kelas yang pernah saya
duduki sejak kelas 10 hingga 12. Teman-teman sepermainan, sebuah konflik, dan
sebuah kehebohan remaja saya rasakan disini.
|
12 IPA 3 |
Lalu naiklah
saya dikelas 12 IPA 3. Dikelas ini saya berubah 180 derajat itu, di kelas ini
yang merubah orientasi diri. Di kelas ini membicarakan tentang masa depan
dengan teman-teman. Di kelas ini saya mendapat keindahan dalam perubahan.
Teman-teman saya dari 11 IPA 2 yang sering sepermainan saat kelas 11 itu
ternyata tinggal perempuan saja yang sekelas dikelas 12. Peco (nisa), Divi, dan
Nae. Dan mereka dan teman-teman 12 IPA 3-lah saksi hidup melihat dan merasakan
perubahan saya yang drastis. Dari ngomongin jejepangan, jadi keislaman. Walau
terkadang mereka bete karena katanya sering diceramahin. Tapi mereka yang
mengerti dan nggak matahin semangat. Terima kasih luar biasa untuk kalian
bertiga. Dan luar biasanya kami ber-empat gagal dalam kampus impian kami, peco
yang sangat menginginkan masuk UI ternyata masuk UGM. Divi, yang sangat ingin
menjadi guru matematika dengan masuk UNJ. Ternyata masuk UIN pendidikan Kimia.
Nae yang ingin ambil gizi IPB, ternyata masuk ke unsoed. Saya, yang saat SMA
sangat menggebu-gebu ingin masuk Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan IPB, jadi masuk
Ilmu Ekonomi Universitas Andalas. Dengan saling menyemangati ini dan izin-Nya.
Kita dapet PTN. Jalan yang lebih baik untuk kita.
|
Do'a Bersama Hari terakhir Sekolah |
Kami hari
terakhir belajar mengajar melakukan berbagai hal, saling mendo’akan dan lain
sebagainnya. Karena minggu depan ujian nasional telah menunggu kami. Ujian yang
menentukan kelulusan kami setelah 3 tahun duduk dibangku SMA. Kita, kelas 12 IPA
3 berkumpul dalam kelas, saling berdo’a dan mendo’akan kawan-kawan. Agar SMA
kita lulus 100% dan banyak yang diterima di PTN. Berkumpul dan saling
menyemangati ini terekam dalam sebuah foto-foto kami. Lalu seminggu kemudian
kita akan bertarung satu lawan satu melawan soal-soal ujian nasional ini.
|
Foto Buku Tahunan Sekolah 12 IPA 3 |
|
Katanya Sepaket, hehe |
Setelah
berakhirnya UN. Sekolah kami mempunyai kebiasaan unik. Graduation sebelum
pengumuman kelulusan. Hebatkan? Itulah sekolah kami, sangat optimis siswanya
lulus 100%. Walau dag dig dug pengumuman UN belum diumumkan. Kita tetap
menikmati perayaan kelulusan ini. Saling mendoakan cita-cita teman-teman kami
tercapai agar berkuliah di kampus yang di inginkan dan sebagainya. Tak banyak
kata yang dapat saya ceritakan dalam graduation ini. Akan terlihat jelas jika melihat
foto-fotonya saja. ^_^
|
Bu Arnah, Wali Kelas Saat X4 dan XI IPA 2 |
|
Teman-Teman di 11 IPA 2 |
0 komentar:
Posting Komentar