Selasa, 21 Desember 2021

Separuh Windu Bersama


Separuh windu kita bersama,

berusaha saling belajar mencinta,

dalam bingkai rumah tangga,

dengan cita-cita meraih ridho-Nya.


Separuh windu merayakan rasa,

terkadang ada menghadapi duka,

tapi lebih banyak menikmati suka,

karna kita terus menguatkan asa.


Separuh windu bergandengan,

berjuang mewujudkan harapan,

dengan buah hati yang Allah titipkan,

menjadi keluarga rabbani sesuai impian.


Separuh windu kita menikah,

semoga Allah memberikan sakinah,

hingga ajal yang memisah,

dan kita berkumpul kembali di jannah.


Aamiin.


Selamat 4 tahun pernikahan sayang @rimbunafriyelni ❤️


since 22-12-2017


#MelangkahMenginspirasi

#RumahTanggaSurga

Rabu, 27 Oktober 2021

Pemuda Pemimpin Hari Ini

Kalau yang kita dengar biasanya, pemuda adalah pemimpin masa depan.

Kalimat yang biasanya disampaikan kaum tua yang seakan-akan meminta agar yang muda entar dulu mimpinnya, yang tua dulu. Pas pemuda udah tua, baru memimpin.

Padahal menjadi pemimpin bukan tentang usia, tapi berkaitan dengan kemampuan dan kematangan dalam memimpin.

Itulah mengapa sudah saatnya kita ubah ungkapan pemuda pemimpin masa depan menjadi pemuda pemimpin hari ini. Sudah saatnya pemuda mengambil peran strategis untuk Nusa Bangsa sesegera mungkin.

Tentunya ungkapan ini juga harus diikuti semangat para pemuda agar menempa Leadership Skill-nya sedini mungkin, hingga di usia yang masih tergolong muda sudah punya modal lengkap untuk mengemban amanah besar.

Salam Pemuda, Merdeka.

#MelangkahMenginspirasi

📷 Bersama Bung @Fadlyamran , Ketua KNPI Sumbar yang juga Walikota Padang Panjang yang dilantik diusianya yg masih 30 Tahun dalam acara pelantikan saya sebagai Wakil Ketua KNPI Pesisir Selatan

Senin, 12 Juli 2021

Ingin Hati

Niat hati ingin memandang lembayung senja. Serta ditemani suara debur ombak. Namun apa daya. Hanya langit mendung yang didapat.

Ingin diri menikmati sore bersama keluarga. Duduk santai menatap lautan. Tapi tempat tujuan begitu ramai ternyata. Sehingga sulit menemukan tempat sesuai harapan.

Walau banyak realita yang tak sesuai angan. Tapi jangan sampai kita kehilangan keceriaan. Tetap menikmati setiap keadaan. Tentunya dengan hati penuh kebahagiaan.

Seperti kata anak hits zaman sekarang. Tak masalah tempat tak sesuai dambaan, asal tetap bersama yang tersayang.

😂
#MelangkahMenginspirasi

Jumat, 04 Juni 2021

Lebaran dan Corona

Qadarullah, bulan Syawal tahun ini memiliki cerita berbeda. Benar-benar hari raya yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.

Tepat satu hari sebelum Idul Fitri, istri saya (Umma Ibad) diumumkan positif Covid-19, hasil ini keluar setelah dia menjalani swab berkala.

Sebagai perawat di Rumah Sakit, sudah kewajibannya untuk menjalani swab tersebut, dan berhubungan juga dengan teman satu ruangannya di Perinatology yang beberapa hari sebelumnya juga positif covid.

Karena positif ini, di malam takbiran Umma Ibad harus di rontgen untuk melihat keadaan paru-parunya. Hasilnya masih boleh isolasi mandiri (isoman) di rumah, tak perlu di tempat karantina yang disediakan Pemerintah.

Walau isoman di rumah, tentunya Lebaran kali ini berbeda. Saya dan anak-anak tak bisa berkumpul secara fisik dengan Umma Ibad.

Ibad dan Hawa tak bisa bersama Ummanya di Hari Raya. Karena harus isolasi di lantai dua rumah dan tak bisa berdekatan.

Padahal lebaran kali ini adalah Idul Fitri pertama Hawa. Tapi harus tetap dijalani demi kebaikan bersama.

Lebaran hari kamis, saya dan keluarga baru di swab hari seninnya (karena lab baru buka hari itu), hasilnya Alhamdulillah istri negatif, namun saya yang dapet giliran positif dan harus menjalani isolasi.

Jadilah saya dan Umma Ibad  jadi pasien covid di Pesisir Selatan dengan nomor 1678 dan 1579.

Masalah gejala, kami berdua merasakan hilangnya indra penciuman serta nyeri di hidung. Saking nyerinya, untuk sujud dan ruku sangat sakit rasanya. Khusus untuk saya selain gejala di atas juga diikuti demam sampai 38,4 celcius.

Singkat cerita, Alhamdulillah kami sekarang sudah sembuh dari corona. Sudah mendapatkan hasil negatif pada dua kali swab terakhir. Sudah berkumpul lagi dengan keluarga dan menjalani kegiatan seperti biasa.

Alhamdulillah.

Oh iya karena masih dalam nuansa syawal. Kami sekeluarga mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442. Mohon maaf lahir batin.

Semoga kita menjadi insan bertaqwa setelah ditempa selama bulan Ramadhan. Aamiin.

Salam Ukhuwah,
Azmul dan keluarga.

#MelangkahMenginspirasi

Baru posting tentang lebaran karena baru dapet foto lengkap berempat setelah drama covid ini. 😅

Alhamdulillah.

Rabu, 10 Februari 2021

Konsekuensi

Sebagai orangtua, Paman, Tante, kakak, abang, senior dan sosok yang dituakan, tugas yang lebih tua bukanlah mendikte mereka yang lebih muda, bukan juga memaksakan kehendak, namun menjelaskan konsekuensi dari apa yang mereka ambil.

Masalah apa yang mereka ambil dan jalani, itu seratus persen tanggung jawab mereka. Selagi tak melanggar hukum agama dan negara, biarkan saja mereka menjadi manusia bebas menjalani kehidupannya.

Namun anak muda karena gelora semangatnya, kadang mengambil pilihan tanpa tahu resiko dan dampaknya. Nah, tugas yang lebih tua menjelaskan konsekuensi setiap pilihan yang akan mereka ambil.

Jika memilih ini maka akan menanggung A,B,C dan D. Jika memutuskan itu maka akan merasakan E,F,G dan H. Kita jelaskan sedetail pengetahuan kita. Dan harus diingat hanya untuk memberi peringatan dan pengetahuan, bukan memaksakan pilihan.

Ketika mereka yang lebih muda sudah paham dan sadar setiap resiko, tanggung jawab dan konsekuensi setiap pilihannya, namun tetap memilih pilihan tersebut. Tugas yang lebih tua hanya tinggal mendukung. Apalagi itu pilihan jalan hidup pribadi, jangan terlalu jauh intervensi.

Tentunya kita sebagai junior, Adik, dan Anak Keponakan, pasti merasakan betapa tak menyenangkan dipaksa dalam mengambil keputusan. Dan betapa menggembirakan mendapatkan penjelasan konsekuensi dari yang lebih tua tanpa menekan untuk mengikuti penjelasannya 

Itulah mengapa ketika menjadi senior, abang dan orangtua, alangkah baiknya kita berusaha agar menjadi sosok yang bijak. Yang pandai menjelaskan konsekuensi kepada yang muda. Dan mendukung pilihannya ketika mereka telah mengambil keputusan.

Satu hal yang harus kita ingat, selagi tak melanggar hukum agama dan negara. Setiap orang berhak menentukan jalan hidupnya.

#MelangkahMenginspirasi