Rabu, 17 Juli 2019

Caramu Mencintai

Caramu mencintaiku bukanlah jalan yang mudah. Dan itu engkau pilih sejak awal mula kita menikah. Terlebih ketika Allah memberi kita tambahan amanah. Hingga firman-Nya dalam Al-Qur'an berbunyi 'kelemahan yang bertambah-tambah'.
.
Bahkan diriku sulit sekali mengungkapkannya. Usahamu menjaga kandungan yg berusia muda. Gelinya pukulan dan tendangan janin nan lembut dari dalam rahim yg engkau rasa. Dan kamu selalu tersenyum setiap kali merasakannya.

Peliknya beraktifitas dengan perut semakin membesar. Mulai dari tidur yang tak nyaman. Berjalan yang mulai payah. Hingga memakai kaos kaki-pun harus kubantu memasangnya.

Juga saat proses melahirkan yang begitu menyakitkan. Rumit sekali menjelaskannya dengan kata. Aku sendiri bila berada diposisimu entah sanggup atau tidak. Tapi engkau tetap berjuang dengan sekuat tenaga.

Lalu menjaga bayi kita setiap saat. Sampai menyusui yang begitu perih ternyata. Belum lagi menahan ngantuk ketika menyusuinya. Entah berapa banyak perjuangan itu mengundang air mata. Namun engkau tetap berjuang untuk buah hati tercinta.

Aku menyaksikannya semua. Betapa besar perjuangan menjadi istri bagi seorang wanita. Dibalik kelemah-lembutan wanita ada energi besar dibaliknya. Dan kamu membuktikan itu semua. Sedangkan peranku sebagai suami dan ayah tak sesukar peranmu.

Terima kasih atas segala pengorbanan yang engkau lakukan. Segala usahamu berperan sbg istri dan ibu untuk aku dan ibad engkau laksanakan karna cinta dan pengabdianmu kepada Allah Sang Maha Kuasa. InsyaAllah balasan terindah akan diberikan kepadamu dari-Nya Sang Maha Cinta.

#MelangkahMenginspirasi
#RumahTanggaSurga
#AzmulRimbunIbad

Rabu, 10 Juli 2019

Seperempat Abad

Bismillah

Siapa yang mengira waktu berlari bergitu lekas. Bukankah dulu kita hanya seorang bayi yang senang tertidur pulas. Lalu menjadi anak kecil riang dengan tawa begitu ikhlas. Hingga menjadi remaja yang mencari jati diri di dunia yang semakin tak waras.

Berlanjut dengan diri yang menjadi seorang pemuda dengan segudang mimpi. Menatap masa depan dengan senyum berseri. Mengejar cita dengan penuh ambisi.

Terjatuh, tersingkir, tercampak, terhempas, terlupakan, dan segudang sakit yang memaksa kita untuk berhenti. Tapi asa menyadarkan bahwa menyerah bukan solusi. Kita tetap bertahan dalam segala upaya. Memanggul segala amanah yang senantiasa bertambah.

Tapi memang begitu hakikat manusia. Setiap umur yang menua, akan memperbanyak tanggungjawab yang harus dijaga.

Dan kini seperempat abad sudah usia diri. Menjadi momentum tepat untuk mengevaluasi. Apakah usaha dan karya sudah bermanfaat dan menginspirasi. Sudahkah berniat lurus hanya untuk ilahi.

Mohon maaf jika dalam 25 tahun usia ini saya memiliki salah. Dan terima kasih bagi semua yang hadir dalam perjalanan hidup saya selama ini.

Arigatou Gozaimasu.

#MelangkahMenginspirasi
#SeperempatAbad