Rabu, 18 November 2015

Izinkan Aku

Izinkan aku menggoreskannya
Tentang  rasa yang mewakili segala perasaan
Tentang hati yang memenuhi segala relung hati
Tentang cinta yang memayungi segala cinta

Izinkan aku menghimpunnya
Segala semangat yang membakar berbagai semangat
Segala tekad yang mengokohkan tekad para pejuang
Segala spirit yang mencangkup segala spirit kalian

Izinkan aku menyaksikanya
Setiap suara yang lebih merdu dari nyanyian yang pernah bersenandung
Setiap kecantikkan yang lebih indah dari kecantikan yang pernah ada
Setiap keharuman yang lebih wangi dari wewangian yang pernah tercium

Izinkan aku merenunginya
Di keheningan yang lebih senyap dari keheningan gua tak berpenghuni
Di kesepian yang tiada orang pernah berlalu lalang di dalamnya
Di kegelapan yang lebih kelam dari malam tak berbulan

Izinkan aku memeluknya
Semua kehangatan yang menentramkan jiwa yang dingin
Semua kerinduan yang tak terbalas selama ini
Semua kehilangan yang tak kunjung bersua

Izinkan aku menyentuhnya.
Secuil kelembutan yang tiada pernah teraba siapapun
Seuntai kesejukkan yang mendinginkan setiap insan

Izinkan aku untuk menulisnya.
Izinkan.

Rabu, 11 November 2015

Tips Efektif Bikin Paspor, Biar Ngga Bolak-Balik Ke Kantor Imigrasi Kayak Gue

Pada dasarnya ini adalah pengalaman gue yang merasa ngga efektif banget bikin paspor karena suatu dan lain hal. Padahal sebenernya ngurusnya itu sangat gampang dan Cuma butuh 2 kali dateng aja ke Kantor Imigrasi.Wawancara serta foto dan ngambil paspor yang udah jadi.

Gue akan menjelaskan dari awal pembuatan hingga akhir. Tulisan ini untuk teman-teman yang belum tau dan ingin tau. Ya kalo udah tau, cukup share aja. Siapa tau masih banyak yang belum tau. Hehe.

Sebenarnya gue sudah dari tahun satu ingin buat paspor, namun terkadang hidup keras bro,  gue hidup di padang dengan dana bidikmisi. 600 ribu perbulan untuk memenuhi kehidupan sebagai mahasiswa di kota padang yang ngga ada warteg, jadi makanannya masakan padang semua (Mahal bro). Nah dengan uang segitu, juga ada sih penambahan uang dengan ilmu pandai-pandai gue yang bisa ngehasilin uang. Tapi tetep aja, mengalokasikan uang 360 ribu untuk buat paspor bisa buat gue ga makan ber minggu-minggu dan ngga beli buku berbulan-bulan. :D

Di tahun akhir mahasiswa ini Alhamdulillah udah punya penghasilan, sehingga mau buat paspor di semester 7 ini. Tapi sebelum beli paspor, gue beli dulu buku dari Inspira Book (web: inspirabook.com), yang judulnya “Jurus Kuliah Ke Luar Negeri” sama “Toefl Killer”. Eh Alhamdulillah, gue dapet undian dan memenangkan dana untuk buat paspor. Alhamdulillah, Terima Kasih Inspira Book sudah ngasih uang sehingga jadilah paspor gue. *Salemin orangnya

Oke sekarang masuk intinya. Bikin paspor itu gampang sob. Apalagi kalo lu bikin dengan online. Its simple and easy. Tapi entah kenapa kok gue jadi ribet. Karena banyak mitos buat paspor yang gue denger jadi membuat gue terhambat (Caelah mitos). Jadi tulisan ini gue buat biar temen-temen yang ngga tau menau info buat paspor bisa mudah mendapat info yang valid tanpa simpang siur, apalagi mitos.

First step, silahkan buka www.imigrasi.go.id. Liat di menubar nya, klik Layanan Publik, terus klik Layanan Paspor Online.

Nah, nanti kan kebuka tu halaman baru. Silahkan klik Pra Permohonan Personal dan ikuti arahannya. Selanjutnya kalian akan input data. Ya isi aja, gampang kok, udah jelas semuanya disitu.

Setelah kamu ngisi semua itu, kamu bakalan dapet email dari kantor imigrasi dan  sampai ke tahap pembayaran. Nah bayar deh ke Bank BNI bawa file dari email tersebut yang sudah di print ke bank. Biayanya 355 ribu buat paspornya, 5 ribu buat banknya. Terus konfirmasi pembayaran di alamat yang ada di email kamu itu. Dan selesai sudah, selamat anda sudah selesai tahap pendaftaran online. Tinggal verifikasi berkas dan wawancara ke kantor imigrasi terdekat yang sudah kamu buat di input data itu.

Sebelum ke imigrasi siapkan berkas-berkas yang harus teman-teman bawa. Kartu Keluarga, KTP, sama Akta atau ijazah. Bawa yang asli dan fotocopy. Sserta pastika informasi di tiga dokumen itu ngga ada yang beda, seperti nama, tempat dan tanggal lahir, dan lain-lain deh, jangan ada yang beda. Kalo beda bakalan ribet kalian. Tentu jangan lupa bawa bukti pembayaran dari bank.

Sampai sini bakalan lancar-lancar saja. Nah pas pergi ke imigrasi, gue dapet mitos kalo datang ke imigrasi harus subuh-subuh hari. Waktu itu hari jum’at, gue agak menghiraukan mitos itu. Dan datang di imigrasi jam 7.38. Bertanyalah gue kepada seorang bapak yang sibuk nulis-nulis sesuatu. “Maaf pak, alurnya gimana nih pak?”. “Adek udah ambil antrian?” “Belum pak”.

“Yah ngga bisa dek, coba adek baca di depan. Itu ambil nomor antrian dari jam 5 sampai jam 7.30.” “eh beneran pak? Termasuk yang online?” “iya, orang jam 5 aja udah banyak yang nganti ambil nonor antrian. Ngga percaya liat aja di depan”. (bahasa disini telah diubah dengan bahasa saya, kejadian aslinya ngga langsung-langsung kayak gini)

Gue keluar dan liat kedepan. Ternyata beneran ada, gede lagi tulisannya. Kuota 70 pemohon umum dan 20 pemohon online. Hoho. Gue tanya ke satpam, “ini nomor antriannya buat yang online ngga ada lagi pak?” Dan satpam itu jawab ngga ada lagi dan nyaranin balik hari senin. Dan gue pun pulang dan balik hari selasa, soalnya senin ada kuliah pagi.

Sampailah gue selasa disana jam 5.41, dimana pas selese subuh dengan adek-adek asrama langsung capcus ke imigrasi tanpa ikut agenda subuh seperti biasa. Pas dateng di situ, ngeliat satpam (beda lagi satpamnya) yang udah di kelilingi orang. Saya minta deh. “pak minta antrian yang online dong”. “Online pak? yang online datang aja nanti jam 8, ngga pake nomor antrian.”

Ondeh Mandeh, gue langsung inget bapak dan satpam yang ngasih info. Positif thinking aja lagi,  mungkin bapaknya ngga tau dan satpamnya masih baru tau masih training. :D. Jadi info buat temen-temen Kalo udah daftar online tinggal dateng aja jam 8 ke imigrasi ada tempat khusus naro berkas pemohon online. Ngga usah dateng subuh-subuh kayak mitos yang ada. Hoho.

Menunggulah gue di masjid sampai jam 7.55, datang ke imigrasi. Naro berkas di tempat online. Isi surat pernyataan yang bisa di beli di koperasi kantor imigrasi, nunggu giliran di panggil, dan pas di panggil di wawancara. sudah, lanjut ngantri ambil foto dan selesai. Waktu yang di habiskan ngga sampai satu jam. Jam 8.50 saya sudah pulang.

Nunggu 4 hari kerja dan ambil deh, jangan lupa bawa bukti pembayaran ketika pengambilan paspor yang sudah jadi. Selesai deh. Paspor sudah di tangan. Jadi ngga ribet kok, ngga perlu nunggu berjam-jam. Ngga perlu datang subuh hari. Kalo kamu udah daftar online, ngga sampai waktu satu jam kamu di kantor imigrasi.

Selamat buat paspor dan selamat ke luar negeri kawan-kawan.

Minggu, 01 November 2015

Kecenderungan Mencinta

Kecenderungan mencinta. Ya, semua orang memiliki sesuatu hal yang membuat mereka tertarik, terkesan, terkagum hingga jatuh cinta.  Kadang pola ketertarikkan itu ada yang rumit, dan ada pula yang sederhana.  Penjelasan disini bukan secara ilmiah saya lakukan. Hanya kesimpulan yang saya ambil dari sekian lama mengamati. 

Alhamdulillah, sejak SMP hingga sekarang saya sering dipercaya untuk menjadi tempat curhat. Baik laki-laki maupun perempuan, tomboy maupun kalem, keras atau lembut, dan berbagai karakterisitik teman-teman saya. Itu membuat saya sedikit memahami berbagai karakter manusia dan kecenderungan cinta dan benci mereka.

Saya mengamati berbagai hal, terutama akan ketertarikkan hati mereka. Berulang kali saya mendengar, berulang kali saya memberi solusi. Rata-rata pola ketertarikkan mereka hampir sama. Yaitu mereka tertarik pada seseorang yang memiliki banyak kesamaan dengannya. Walau tidak semua, namun ini saya temukan di hampir seluruh teman yang menceritakan isi hatinya kepada saya.

Saya mencoba merenung. Juga memperhatikan diri. Ternyata saya juga seperti itu. Saya akan tertarik kepada seseorang yang memiliki kesamaan lebih banyak dengan diri saja. Sebut saja dalam hal sastra. Saya termasuk penikmat sastra, membaca berbagai buku, mencoba membuat-buat puisi dan menulis berbagai cerita. Dan kala ada seseorang yang memiliki ketertarikkan yang saya temui. Maka "klik" sudah. Pembicaraan akan panjang.

Itu juga saya alami dalam berbagai kesamaan lainnya. Pola fikir, hobi, kecenderungan bergerak, ideologi ,  kebiasaan, dan berbagai hal lainnya. Hingga saya akan mudah tertarik dengan seseorang bila kesamaan itu ada.

Ini tidak hanya dalam hubungan antar lawan jenis. Namun dalam hal pertemanan juga seperti itu. Kita akan berteman akrab, bahkan menjadi sahabat dengan seseorang yang memiliki banyak kesamaan dengan kita.

Maka wajar sudah, ada orang bijak mengatakan "jodohmu adalah cerminan dirimu". Dan juga dalam Al-qur'an juga tertulis di surat an-nur ayat 26 bahwa lelaki baik hanya untuk wanita baik, dan lelaki keji hanya untuk wanita keji. Bukankah begitu firman-Nya?

Jelas sudah, setiap insan memiliki kecendrungan masing-masing. Dan parameter terkuat mereka kadang terdapat pada diri mereka masing-masing. 
Jadi, sudahkah kau tentukan parameter dirimu? Apakah sesuai dengan yang di inginkan Allah atau tidak?

#MelangkahMenginspirasi

Itu Karena Cinta Akh


Hari ini aku habiskan hari di asrama. Bukan karena tidak ada agenda, namun keadaan dari tubuh ini yang tidak begitu bersahabat. Kepala yang berat, badan tak bertenaga di tambah suhu tubuh yang tinggi. Tidak enak badan? Mungkin itu istilah yang mungkin bisa menggambarkan keadaan diri. Hingga saya memilih untuk beristirahat hari ini di kamar.

Sorenya, ba'da shalat ashar aku memilih bersantai ria di sebelah kamar, di temani segelas susu putih hangat, sebungkus biskuit dan tentunya buku yang siap untuk di baca.

Sejam berlalu, gelas berisi susu yang kupersiapkan di awal sudah habis, dan kondisi biskuit-pun juga kurang dari setengah. Berlembar-lembar halaman juga sudah di lahap. Seseorang mengetuk kamar ku, menyadari aku tak berada di kamar. Ia melihat sekitar, dan menyadari diri ini berada di sebelah. Setelah ku perhatikan ternyata itu adalah Dedek, pembina asrama sebelah.

Dedek pun duduk di hadapanku, mengambil biskuit yang ku tawarkan dan membicarakan sesuatu. Kami terlibat berbagai tema obrolan,  termasuk keadaan aku yang kurang sehat. Mulut ini pun mulai menceritakan akan keadaan diri yang merasa waktu yang amat sempit, amanah yang semakin berat, dan fikiran yang semakin sesak. Ia mendengar takzim.

"Akh, berulang kali ana ingin menghentikan, dan mengatakan masa bodo. Tapi entah mengapa tetap aja ana kerjakan semuanya semaksimal mungkin." Ungkapku.

"Itu karena cinta akh" Jawabnya singkat.

Aku pun tertegun, singkat memang menjawabnya. Bahkan terkesan menjawab dengan asal. Namun entah mengapa jawaban itu langsung melintas di fikiranku dengan dalam.

Itulah cinta, kala kita telah mencintai sesuatu. Seletih apapun tubuh kita memenuhi seruannya. Berulang kali diri merasa ingin meninggalkannya. Namun tetap saja, cinta akan tetap memanggilmu untuk menemuinya. Mengerjakan apapun ia mau. Walau keringat bercucuran, air mata menetes, hingga tubuh tersungkur. Ia akan tetap memaksamu mengerjakannya.

Dan dengan anehnya, engkau akan senang hati mengerjakannya. Merasa tidak ada hal yang berat ketika menjalaninya. Walau kadang sesekali kau merasa ingin menyerah, meninggalkan ia. Namun ketika cinta itu menghimbaumu kembali. Dengan seketika kau melupakan keletihanmu, tak menghiraukan kata-katamu yang ingin meninggalkannya. Seruannya bagaikan sihir yang menghipnotis diri hingga kau akan paripurna berjuang untuknya.

Lalu sebuah pertanyaaan hadir. Bagaimana bila cinta itu mengalir ke sesuatu yang dibenci Allah? Maka kau akan senang hati melakukan kemaksiatan. Menambah pundi-pundi dosamu. Berbuat berbagai keburukan dengan rasa tak bersalah. Bahkan kesalahan yang diperbuat itu menjadi sebuah hal yang benar kau rasakan. Hingga kau tak memedulikan orang lain yang menyampaikan kebenaran yang hakiki kepadamu.

Jadi, arahkanlah cintamu kepada hal yang dicintai-Nya. Agar setiap kerja-kerja cintamu menjadi sesuatu hal yang menambah hitungan amal baikmu.

Maka berhati-hatilah dalam mencinta.

#MelangkahMenginspirasi