Tepat pada bulan
September, FKI Rabbani Unand di amanahkan menjadi Pusat komunikasi daerah Forum
Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Sumatera Barat atau di singkat Puskomda
FSLDK Sumbar. Dengan di amanahkannya Unand, maka kepengurusan puskomda di ambil
alih oleh aktivis dakwah unand.
Pada
bulan Oktober Kepengurusan FSLDK Sumbar telah rampung, dimana puskomda sumbar
di ketuai oleh bang Idham Affandi. Dan pada saat itu komisi hanya ada tiga,
yaitu komisi A yang di koordinatori oleh saya, Azmul Pawzi. Lalu Komisi B yang
di Koordinatori oleh bang Muhammad Shadri, serta Komisi C yang di koordinatori
oleh Kak Sisri Wahyu yang biasa di panggil Kak Icis. Awal kepengurusan ini
FSLDK Sumbar hanya 3 Komisi, namun saat ini FSLDK Sumbar menambah satu komisi,
yaitu komisi D yang di koordinatori oleh bang Ardi Saputra.
Baru
saja di amanahi, kami langsung mendapat surat undangan dari Puskomnas untuk
menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) III di UNS Solo pada 24 hingga 26
Oketober 2014. Maka dengan berbagai persiapan baik konsepan maupun dana, kami
berangkat. Maka yang di amanahkan pergi sebanyak 5 orang. Yaitu Saya, Bang
Idham, Bang Shadri, Ka Icis dan Ka Zia (Saat itu kakak ini sekretaris Komisi A,
Sekarang jadi Sekretaris Komisi D).
Tanggal
22 Oktober 2014 kami berangkat menggunakan pesawat dari BIM hingga Bandara
Soetta. Singkat cerita kami naik kereta dan sampai di solo pagi hari tanggal 23
Oktober 2014. Ada cerita menarik diperjalanan, saat dikereta kami bertemu
dengan seorang ibu-ibu yang rutin ke Jakarta untuk belanja barang usahanya. Dan
saat datang di stasiun di solo. Ibu itu dengan mobilnya mengenalkan kami dengan
kota solo hingga kuliner yang enak. Waktu itu kami dikenalkan dengan sate bundel.
Dan ternyata emang enak tenan. Walau biayanya lumayan ngerogoh uang cukup
dalam. Haha
Kami
menjadi peserta rapimnas yang datang diawal, lalu kami diajak ke masjid Nurul
Huda UNS. Hal pertama yang membuat saya terkesima di masjid ini. Adalah
kelengkapan masjid UNS ini. Apalagi pas masuk perpustakaannya, Wiiiihhh....
Kece Badai... Buku-buku didalamnya bikin ngiler. Selanjutnya didalam masjidnya
ada Islamic center dan ruang seminar serta penginapan untuk tamu lengkap dengan
kasurnya. Pokoknya masjid NH ini kerenlah.
Esok
harinya, yaitu tanggal 24 Oktober 2014, pembukaan Rapimnas III FSLDK Indonesia
dimulai yang dihadiri oleh 31 Puskomda dari Aceh hingga Papua. Rapimnas ini pun
dibuka oleh Wakil Rektor I UNS Prof. Sutarno. Ada hal yang menarik dari
sambutan beliau. Beliau sangat interest dengan para Hafizh Al-Qur’an. Dan
bahkan UNS memberikan jalur khusus untuk Hafizh Qur’an untuk masuk UNS. Luar
biasa pimpinan UNS ini, ia sangat semangat membumikan Qur’an di kampus ia
menjabat. Saya jadi senyum sumringah dengernya. Hehe
Pasca
Dibuka, Rapimnas ini diawali dengan arahan Puskomnas dilanjutkan Tabligh Akbar
bersama ketua MIUMI Dr.
Hamid Fahmi Zarkasyi M. A. Ed., M. Phil., Ph. D., yang mengangkat tema “Islam
dan Tantangan Modernisasi” dan setelah itu rapat per komisi pun dimulai. Di
rapat per komisi, saya masuk dalam rapat komisi A yaitu tentang Isu dan
Keumatan. Komisi yang amanah puskomda sumbar saya pegang. Karena ini adalah
rapimnas terakhir FSLDK Indonesia masa ke puskomnas sekarang (IPB). Maka
kebanyakan yang dibahas adalah evaluasi pergerakkan Komisi A FSLDK selama ini.
Sudah berapa isu kita kaji dan tindaki. Seberapa banyak bencana yang kita
bantu, baik dalam negeri hingga luar negeri (salah satu utusan FSLDK sampai di
Palestine waktu itu) dan bagaimana dengan program-program komisi A ini di
jalankan, serta rekomendasi apa bagusnya komisi A FSLDK kedepannya, khususnya
setelah bergantinya puskomnas saat di FSLDKN XVII di Pontianak.
|
Ketua Puskomnas Pimpin Rapimas |
Karena saya adalah koordinator
daerah baru dikomisi A tentu saya berusaha menyamakan suhu dalam rapat
tersebut. Walau tidak saya sendiri orang baru didalamnya. Haha. Tapi pada
akhirnya saya dapat menyamakan suhu dan ikut bicara dalam rapat yang
mempertemukan ikhwah antar pulau di nusantara ini. Setelah rapat komisi selama
2 hari, lalu di satukan kembali dirapat pleno mendengar arahan puskomnas. Dan
kembali rapat komisi di malam harinya. Pertama kali saya rapat dalam 3 hari
berturut-turut, sebuah pengalaman yang lumayanlah.
Sepanjang rapat ini, hal yang
menarik menurut saya adalah ketika disela-sela rapat, kita diskusi antar LDK di
daerah-daerah lain. Contohnya cerita ketua puskomda Papua. Ia kampus
Universitas Negeri Musamus di Marauke, ujung Indonesia. Baru mendengar jauhnya
kampus beliau saja. Itu sudah perjuangan yang sangat luar biasa. Dan saat
mendengar perjuangan dakwah di Papua, hem... bukan main. Jadi muhasabah diri,
seberapa besar perjuangan saya di dakwah ini. Abang itu menceritakan, di pulau
sebesar papua, hanya ada 4 LDK, dan LDK-LDK disana sedang terkena berbagai
masalah, termasuk LDK yang cukup lama di Universitas Cendrawasih dan
Universitas Negeri Sorong. Maka dari itu, LDK dari kampus abang itu, yaitu LDK
di Universitas Musamus di Marauke, yang baru berumur 3 tahun, sudah menjadi
Puskomda Papua karena dinilai lagi sehat. Itu baru internal LDK, belum
tantangan di daerah yang islam menjadi minoritas. Kalo disini masjid
dimana-mana, kalo disana rumah ibadah agama lain yang dimana-mana.
Itu baru di Papua, blum di
Sulawesi, Kalimantan, Jawa dan tentunya Sumatera. Saya mendapat banyak
pelajaran dari diskusi tentang perjuangan dakwah di daerah masing-masing dari
punggawa nya langsung, yaitu para puskomda - puskomda FSLDK. Jadi 3 hari acara
Rapimnas ini sangat member banyak hikmah didalamnya.
Lalu, pasca Rapimnas, kami
bersiap-siap menuju Padang kota tercinta (ku jaga dan ku bela) #Eaaa. Namun,
sebelum kesana, kami mampir ke Yogyakarta menemui senior Unand yang juga tim
FSLDK Unand. Serta saat di Jakarta mampir ke rumah ka Vivi Rahmawati yang baru
sehari nikah sama bang Bela Putra. Dua punggawa dakwah unand yang inspiratif
bersatu. Dan dapat banyak wajangan dari dua senior tersebut. Hehe
Okelah ini ceritan Rapimnas III
FSLDK waktu di Solo. Di singkat – singkat aja ceritanya.