Minggu, 16 Juli 2023

Dia, Wanitaku

Dia yang selalu bercerita, setiap apa yang dia rasa, apa yang dia alami di tempat kerjanya, setiap tingkah pola lucu dan pertumbuhan anak-anak, serta segala masalah yang datang menerpa. Walau di setiap cerita sering terselip kalimat, "uda dengerin aku kan?".

Yakinlah, aku mengingatnya, bahkan hampir hal kecil dalam cerita, setiap alurnya, tokoh-tokohnya, ekspresimu saat bicara, semuanya, tentu saja terkecuali waktu kejadiannya.

Dia yang akhir-akhir ini sering bertanya : "Muka aku gimana?", "Skincare aku cocok ga ya?", "Aku abis lahiran dua kali ga gendutan, kan?" dan berbagai pertanyaan lain tentang penampilannya.

Percayalah, bagiku tak ada wanita yang lebih cantik parasnya, lebih manis senyumnya dan lebih menawan rupanya, selain dirinya.

Dia yang hingga menginjak tahun keenam pernikahan, masih sering memastikan, "uda sayang sama aku, kan?", "uda cinta sama aku, kan?" dan pertanyaan validasi lainnya. Dan memang begitulah perangai wanita.

Pahamilah, cintaku padanya meluap pengap memenuhi jiwa, terejawantah dalam upaya dan doa, dengan segenap hati dan tanggungjawab.

Dan dialah istriku, wanitaku, ibu anak-anakku.

Dialah yang hari ini berulang tahun.

Selamat ulang tahun istriku @rimbunafriyelni . Barakallah.

Segala doa terbaik kepada Sang Maha Kuasa terucap dari sanubari dan lisanku untukmu, walau tak semua kata yang tertutur engkau tahu. Tapi itu semua ku perbuat karena aku mencintaimu.

#MelangkahMenginspirasi 
#RumahTanggaSurga

Rabu, 25 Januari 2023

Sejatinya Pasti Ada yang Mencintai Kita

"Aku ragu ada dan tiada aku. Namun cinta mengumumkan, aku ada!"

Ketika pernyataan Muhammad Iqbal hadir dalam buku yang sedang dibaca, saya mencoba merenungi perkataan dari tokoh perintis kemerdekaan Pakistan ini.

Bahwa memang merasa kesepian itu menyiksa. Dia adalah musuh terbesar bagi manusia, tentunya sebagai makhluk sosial.

Bukan kesepian fisik, karena jasad bisa saja berjauhan, namun jika hati terisi penuh kasih sayang, maka kita takkan pernah merasa sendiri.

Maka ketika ada yang mencintai kita dengan tulus. Baik itu orangtua, pasangan, anak atau sahabat. Pasti begitu indah kehidupan.

Kita merasa ada karena terdapat seseorang yang mencintai, kita merasa hadir karena ada sosok yang memendam rindu kepada kita.

Itulah pentingnya cinta dari pihak lain terhadap kehangatan hati. Karena tanpanya kita merasa hampa dan tiada.

Namun hakikatnya, jika kita menyelami diri dengan iman. Maka jika seandainya di muka bumi ini kita benar-benar sebatang kara.

Masih ada Allah yang Maha Pengasih. Yang selalu mengasihi kita dengan penuh cinta. Masih ada Allah Sang Maha Penyayang. Yang selalu menyayangi kita apa adanya.

Jadi sebenarnya tak ada alasan bagi kita merasa sepi. Tak ada masanya kita merasa sendiri. 

Karena sejatinya akan selalu ada yang mencintai kita. Tinggal kita saja yang ingin meraih dan menyambut cinta itu, atau terbelenggu dalam dunia tipu-tipu.

Ingatlah,
ada Allah Sang Maha Cinta.
Ada Allah Sang Maha Hidup,
yang pasti selalu ada untuk kita.

#MelangkahMenginspirasi

Malu itu Mulia

Kadang kita sering tak tepat menempatkan arti rasa malu. Ia sering dibenturkan dengan rasa percaya diri.

"Ayo dong jangan malu gitu, yok dicoba ngomong/tampil di depan."

Pernyataan diatas atau yang terdengar sama sering kita jumpai. Termasuk dari lisan diri sendiri.

Dulu saya memang menganggap lawan malu adalah percaya diri, sehingga agar berani tampil kita harus menepikan rasa malu. Namun ternyata semakin dewasa dan terus belajar, pemahaman saya salah.

Malu itu fitrah yang mulia, itulah mengapa banyak sekali dalil yang membahas tentang malu.

Diantaranya Hadist Nabi yang diriwayatkan Imam Bukhari ini :
"Keimanan itu memiliki enam puluh cabang. Rasa malu adalah salah satu cabangnya"

atau Sabda Rasul riwayat Ibnu Majah yang berbunyi : "Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islam adalah malu."

Banyak sekali dalil tentang malu, bahkan Rasulullah tercinta mencontohkan bersikap malu. Bahkan dalam sebuah riwayat rasa malu Rasul lebih besar dibandingkan gadis yang dipingit di dalam kamar.

Rasa malu itu fitrah yang pasti ada dalam diri setiap insan. Dan itu saya sadari ketika telah menjadi orangtua.

Maka tugas orangtua adalah menjaga dan menumbuhkan rasa malu sang anak. Bukan malah dilenyapkan.

Hal negatif yang perlu dihilangkan dalam diri kita atau anak-anak adalah rasa minder. Yaitu perasaan rendah diri, merasa tidak mampu dan tak akan bisa.

Minder inilah yang sesungguhnya lawan dari percaya diri, bukan malah malu. Karena malu itu dasarnya adab, sedangkan percaya diri berdasarkan itu kompetensi.

Mereka yang tidak berkompeten cenderung minder ketika ingin tampil. Hingga akhirnya belajar lah yang akan menghilangkan minder dan meningkatkan percaya diri.

Malu akan membawa kita untuk berkata "tidak mau" berdasarkan rasa malu itu. Sedangkan minder akan membawa kita bicara "tidak bisa" karena memang merasa tidak mampu.

Jadi malu itu mulia, ia perlu ditumbuhkan dan dijaga. Rasa minder yang harus dihilangkan. Karena ia membawa kita menjadi insan yang rendah diri dan merasa tidak akan bisa.

#MelangkahMenginspirasi

Jumat, 30 Desember 2022

Terima Kasih 2022

Bagi saya, tahun 2022 ini tahun refleksi. Pada tahun ini saya banyak merenung, mengevaluasi jejak sebelumnya, memperhitungkan berbagai peluang, hingga merencanakan apa yang harus dikejar kedepannya. Pastinya tetap mengerjakan yang ada didepan mata.

Karenanya saya merasa berada di jalur lambat. Langkah saya tak secepat tahun-tahun yang lalu. Ambisi saya tak semuluk warsa sebelumnya. Tentunya masih ada pencapaian yang mesti dirayakan.

Tapi kita sama-sama tahu, langkah cepat ataupun lambat tidak berbanding lurus dengan baik atau buruknya. Akan ada hikmah yang terpendam dalam tingkat kecepatan langkah kita.

Seperti ungkapan Cak Nun : "Hidup itu harus pintar ngegas dan ngerem"

Kita harus paham kapan menekan pedal gas untuk berlari kencang, atau menginjak rem agar memperlambat perjalanan. Jangan sampai kecepatan tinggi membahayakan kita, atau terlalu pelan membuat kita tak meraih apa-apa.

Yang terpenting dari masa yang terlewati, senang ataupun susah, berhasil atau gagal, kita tetap bersyukur atas apa yang telah Allah tetapkan kepada kita.

Kita harus meyakinkan bahwa setiap ketentuan-Nya, pasti banyak hal yang dapat kita petik menjadi pembelajaran hidup.

Begitu juga dengan tahun 2022 dan tahun sebelumnya. Kita bersyukur atas waktu yang telah Allah anugrahkan dan hikmah yang menyertainya.

Terima kasih 2022, semoga kita dapat memanfaatkan 2023 dan waktu-waktu berikutnya yang Allah takdirkan untuk kita.

Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah.

#MelangkahMenginspirasi

Rabu, 21 Desember 2022

Alhamdulillah, Lima Tahun Pernikahan


Alhamdulillah, hari ini tepat lima tahun pernikahan kami.

Dulu, sebelum menikah saya sering kali mendapat nasihat pernikahan baik dari daurah ataupun ziarah ke para ustadz, bahwa lima tahun awal adalah masa rentan dalam pernikahan.

Akan banyak cobaan yang menguji keutuhan rumah tangga dalam waktu lima tahun awal ini, diantaranya proses mengenal pasangan.

Dua insan dengan dua latar belakang berbeda, dua pengasuhan berbeda, dua pemikiran berbeda, bertemu setiap hari dan tinggal di kamar yang sama.

Segala baik dan buruk antara sepasang manusia ini akan nampak jelas dan tanpa sekat.

Bagi mereka yang tak mampu mengelola perbedaan dan ekspektasi, akan banyak kekecewaan yang hadir.

Ini bisa jadi salah satu penyebab keretakan rumah tangga. Maka proses pengenalan mulai ta'aruf, tafahum, ta'awun hingga itsar bisa dipraktekkan dalam awal proses penyamaan suhu dalam rumah tangga.

Lalu, secara umum lima tahun pernikahan awal akan diuji dengan ekonomi keluarga yang fluktuatif, bahkan cenderung kekurangan.

Karena memang di awal pernikahan sedang membangun kemapanan finansial.

Masalah ini jika tak dihadapi dengan syukur dan sabar. Akan banyak kasus perpisahan terjadi.

Dan memang ketika saya berdiskusi dengan ketua pengadilan agama di suatu daerah, keadaan ekonomi paling banyak menjadi alasan berpisah.

Sebenarnya masih banyak alasan, namun karena takut tulisan ini terlalu panjang. Cukup itu saja dulu.

Intinya, lima tahun awal pernikahan menjadi masa yang krusial untuk sepasang kekasih dalam membangun rumah tangga.

Itulah mengapa sejak menikah hingga anniv lima tahun ini, saya enggan mengisi materi tentang pernikahan, walau sudah beberapa kali di undang. Atau menulis buku tentang pernikahan walau sudah ada yg mendorong. Setelah ini? Wallahu'alam, kita lihat nanti. 😅

Yang terpenting saat ini, kami ingin bersyukur atas takdir yang Allah beri. 

Alhamdulillah, lima tahun sudah kami lewati. Setengah dekade telah kami jalani.

Alhamdulillah, begitu banyak nikmat yang Allah anugrahkan pada rumah tangga kami.

Semoga segala doa dan cita keluarga kecil kami tercapai. Serta kebersamaan ini kekal hingga surga nanti. Dalam naungan cinta Ilahi.

#MelangkahMenginspirasi
#RumahTanggaSurga

Minggu, 18 Desember 2022

Messi dan Cerita Hampir Menyerah

Gagal di tiga final Copa Amerika dan satu final Piala Dunia membuat hati Messi hancur berkali-kali. Lebih dari satu kali dia memilih ingin berhenti.

Pemain dengan gelar La Pulga ini sudah meraih segalanya dalam karir klub dan individu, semua gelar domestik, benua hingga dunia telah dia raih bersama Barcelona. Semua Gelar individu baik pemain terbaik dari liga hingga Ballon D'or serta topskor berulang kali pula dia rasakan.

Namun cerita indah itu tak berlaku dengan karir bersama tim nasional, Messi berulang pula patah hati dengan perjalanannya bersama Argentina.

Terlebih saat 2016, rival terbesarnya, Cristiano Ronaldo membawa Portugal Juara Euro, sedangkan dia kalah melawan Chile di Final Copa America. Makin besar badai hujatan yang La Pulga terima, bahkan dari fans Argentina sendiri.

Kekalahan pertama Messi di partai puncak terjadi tahun 2007, Albiceleste dibungkam Brazil 3-0. Namun ketika itu Messi masih sangat muda, usia 20 tahun. Belum menjadi kapten, bahkan tak menyandang nomor 10. Kekalahan Argentina lebih menyorot Tevez, Riquelme dan Zanetti.

Kekalahan pertama La Pulga sebagai kapten di laga final terjadi di ajang paling bergengsi sepakbola, Messi harus puas sebagai runner up setelah gol Gotze membawa Jerman Juara.

Sempat ingin pensiun, namun setelah bujukan berbagai pihak termasuk Presiden Argentina, Messi kembali membela Tim Tango, namun nasib kurang beruntung masih menghantui.

Dua kali berturut-turut Messi gagal di Final Copa America, di kalahkan Chile pada tahun 2015 dan 2016. Dan ini menjadi salah satu kekalahan paling menyakitkan sepanjang karirnya.

Di masa inilah fase nadir karir Messi bersama Albicelestes. Berbagai tekanan dan cemo'ohan mewarnai hidupnya. Puncaknya Messi mengumumkan pensiun dari Argentina di usia baru 29 tahun.

Dia mengucapkan "Bagi saya, timnas sudah berakhir. Saya sudah melakukan segalanya. Rasanya sakit tidak bisa jadi juara,"

Dia ingin menyerah, terlebih dirinya selalu dibandingkan dengan CR7 yang sukses membawa Portugal juara Euro lalu diikuti pula juara UEFA Nation League.

Namun pada akhirnya Messi memilih untuk terus melangkah, walau tertatih-tatih membangun harapan kembali, kekalahan demi kekalahan tetap saja menghampiri Messi dan Argentina.

Pada Piala Dunia 2018 hanya sampai 16 besar, ditambah Copa America 2019 hanya sampai semi final. Messi hampir kembali menyerah, namun dia kembali comeback dan menguatkan hati.

Dan cerita melegenda itu akhirnya terbit, dia berhasil juara Copa America pada pertengahan 2021. Saya menonton final melawan brazil itu, saat pluit akhir berbunyi, Messi tersungkur bahagia. Teman-teman satu tim mengejar dan memeluknya.

Satu mimpinya untuk meraih piala bersama Argentina tercapai, dan semalam Messi menggenapkan pencapaian sepakbolanya dengan menjuarai ajang sepak bola paling bergengsi sejagat raya : Fifa World Cup 2022 atau yang kita kenal Piala Dunia.

Dari Messi kita dapat belajar bahwa kita boleh hampir menyerah atas kekalahan-kekalahan besar dalam hidup. Namun ketika kita benar-benar berhenti, disitulah kegagalan sejati.

Selagi masih ada kesempatan dan harapan dalam hati, kita harus memaksimalkan ikhtiar untuk mencapai mimpi dan cita. Kisah Messi ini dapat menjadi inspirasi bagi mereka yang berulang kali gagal, namun menolak menyerah.

Dan akhir yang manis menjadi epilog karir Messi. Dia sukses mencapai cita dengan pertandingan final yang paling menghibur dan menegangkan yang pernah saya tonton. Btw, saya sudah menonton seluruh final Piala Dunia sejak 2002 hingga 2022 ini.

Selamat Argentina, Selamat Messi. Anda sukses menegaskan diri sebagai pemain bola Greatest of All Time. 

#MelangkahMenginspirasi

Selasa, 13 Desember 2022

Perhitungan

Cukup seseorang dianggap bodoh bila memasuki gelanggang yang belum pernah dia ukur. Buta tanpa ada pengetahuan.

Langkah-langkah yang kita ambil harus terhitung jelas, bukan mudah terbuai dengan banyaknya peluang, tapi tetap sadar akan resiko dan berusaha memitigasinya.

Menjadi perhitungan dalam hidup itu penting. Terlebih menghitung tiap resiko dan peluang yang mungkin diraih. Tapi ingat, jangan jadi insan yang hitung-hitungan.

Karna melakukan perhitungan bukan berarti selalu risau dengan segala resiko dan ancaman. Hingga takut rugi walau hanya untuk berbagi.

Maksud kita menghitung resiko agar kita mampu melewatinya. Namun jika kita gagal mengantisipasinya. Jelas tak mengapa. Itu akan menjadi pelajaran baru bagi kita.

Perhitungan.
Jangan hitungan-hitungan.
Ambil pelajaran dari prosesnya.

#MelangkahMenginspirasi

Rabu, 23 November 2022

Belajar Jadi Pejuang Sejati dari Sosok Perdana Menteri Baru Malaysia : Anwar Ibrahim


Sanggupkah kita, berkali-kali difitnah, hingga 3 kali masuk penjara, bahkan dengan tuduhan palsu yang sangat keji seperti sodomi. Namun tetap berjuang memperjuangkan cita demi negerinya tercinta, Malaysia.

Begitulah perjalanan politik Dato Anwar Ibrahim, sosok anak emas penguasa pada awalnya. Namun terbuang karena niat baiknya memberantas kebusukan partai penguasa.

Kisahnya berawal sejak pelajar, bergerak lewat aktivisme jalanan pada tahun 1960-an hingga 1970-an. Lalu dipenjara tanpa peradilan di tahun 1974 tersebab gerakannya.

Hingga mendapat perhatian dari tokoh besar Mahathir, lalu beberapa tahun kemudian Anwar Ibrahim menjadi Menteri Pemuda, lalu berpindah jabatan menteri lainnya. Karirnya sangat cemerlang ketika ditunjuk sebagai Menteri Keuangan Malaysia.

Ditangannya perekonomian Malaysia meroket dan mendapat penghargaan dari berbagai lembaga internasional. Puncaknya dia ditunjuk menjadi Wakil Perdana Menteri Malaysia tahun 1993.

Awalnya, semua berfikir bahwa dia adalah anak emas Mahathir yang akan menjadi suksesor Perdana Menteri Malaysia selanjutnya. Namun akhirnya dia berlawan pikiran dengan mentor politiknnya itu, khususnya dalam penanganan krisis ekonomi 1997/98 saat itu.

Anwar Ibrahim disingkirkan, dengan tuduhan yang keji, melakukan sodomi katanya. Berbagai media pun ikut menyuarakan jika itu fitnah. Namun tetap saja dia tersingkir dari pemerintahan, lalu masuk jeruji besi untuk kedua kali.

Walau terjebak dalam hotel prodeo, namun tekadnya mengejar cita untuk bangsa tak surut. Sejak saat itu Anwar menjadi pemimpin oposisi paling berpengaruh di Malaysia. Ikhtiarnya berlanjut dengan membuat partai baru, karena dia masih tak boleh melakukan kegiatan politik. Partai barunya, Partai Keadilan Rakyat dipimpin oleh istrinya, Wan Azizah.

Meski tahun 2008 kembali difitnah dengan kasus yang sama hingga dia kembali masuk penjara. Namun Anwar Ibrahim semakin berhasil membawa partainya menjadi partai oposisi terbesar di pemerintahan.

Perjuangannya melawan pemerintahan koruptif berbuah ketika Perdana Menteri Malaysia dari partai penguasa, Najib Razak ditangkap karna kasus korupsi. Hingga koalisi Pakatan Harapan yang dibangunnya memenangkan pemilu. Tentunya dengan kerjasama dengan mantan mentor yang pernah mengkhianatinya, Mahathir.

2018 berkat koalisi Pakatan Harapan, Mahathir menjadi Perdana Menteri Malaysia kembali, Wan Azizah jadi wakilnya. Perjanjiannya 2 tahun memimpin Mahathir akan memberikan tongkat kepemimpinannya kepada Anwar Ibrahim yang saat itu masih di penjara.

Namun dua tahun berselang, saat Anwar sudah keluar dari jeruji besi dan berhasil menjadi anggota parlemen kembali. Drama politik terjadi, Muhyidin membelot, Mahathir berkelit. Jadilah Perdana Menteri Malaysia saat itu Muhyidin, Anwar dituntut kembali bersabar.

Barulah tahun ini, November 2022, setelah koalisinya Pakatan Harapan kembali menjadi suara mayoritas di Parlemen Malaysia dengan 82 kursi, namun diwarnai dengan drama tak ada pemenang mutlak dalam pemilu Malaysia.

Anwar Ibrahim akhirnya ditunjuk oleh Kerjaaan Malaysia menjadi Perdana Menteri Malaysia ke 10. Sebuah perjalanan panjang, 50 tahun berpolitik, naik hingga dihormati, lalu turun karena dikhianati. Kini dia adalah orang nomor 1 di Malaysia, dia mampu menjalankan mimpinya untuk kejayaan negerinya. 

Selamat menjalankan tugas Dato Anwar, beliau adalah politisi di ASEAN (tentunya di luar Indonesia) yang paling penulis ikuti perjalanannya sejak Mata Najwa menghadirkan beliau saat Najwa Shihab mewawancarai Eyang Habibi, Presiden ketiga Republik Indonesia.

Beliau berdua adalah sahabat, sama-sama anak emas yang tersingkirkan. Namun dari mereka kita belajar bagaimana menjaga ketulusan dan semangat perjuangan untuk bangsa dan negara.

#MelangkahMenginspirasi