Rabu, 10 Februari 2021

Konsekuensi

Sebagai orangtua, Paman, Tante, kakak, abang, senior dan sosok yang dituakan, tugas yang lebih tua bukanlah mendikte mereka yang lebih muda, bukan juga memaksakan kehendak, namun menjelaskan konsekuensi dari apa yang mereka ambil.

Masalah apa yang mereka ambil dan jalani, itu seratus persen tanggung jawab mereka. Selagi tak melanggar hukum agama dan negara, biarkan saja mereka menjadi manusia bebas menjalani kehidupannya.

Namun anak muda karena gelora semangatnya, kadang mengambil pilihan tanpa tahu resiko dan dampaknya. Nah, tugas yang lebih tua menjelaskan konsekuensi setiap pilihan yang akan mereka ambil.

Jika memilih ini maka akan menanggung A,B,C dan D. Jika memutuskan itu maka akan merasakan E,F,G dan H. Kita jelaskan sedetail pengetahuan kita. Dan harus diingat hanya untuk memberi peringatan dan pengetahuan, bukan memaksakan pilihan.

Ketika mereka yang lebih muda sudah paham dan sadar setiap resiko, tanggung jawab dan konsekuensi setiap pilihannya, namun tetap memilih pilihan tersebut. Tugas yang lebih tua hanya tinggal mendukung. Apalagi itu pilihan jalan hidup pribadi, jangan terlalu jauh intervensi.

Tentunya kita sebagai junior, Adik, dan Anak Keponakan, pasti merasakan betapa tak menyenangkan dipaksa dalam mengambil keputusan. Dan betapa menggembirakan mendapatkan penjelasan konsekuensi dari yang lebih tua tanpa menekan untuk mengikuti penjelasannya 

Itulah mengapa ketika menjadi senior, abang dan orangtua, alangkah baiknya kita berusaha agar menjadi sosok yang bijak. Yang pandai menjelaskan konsekuensi kepada yang muda. Dan mendukung pilihannya ketika mereka telah mengambil keputusan.

Satu hal yang harus kita ingat, selagi tak melanggar hukum agama dan negara. Setiap orang berhak menentukan jalan hidupnya.

#MelangkahMenginspirasi