Senin, 09 Desember 2013

Forum Indonesia Muda 14B

               Wonderful Experience. Mungkin itulah kata yang terucap bila bercerita pengalaman mengikuti pelatihan tingkat nasional yang di ikuti pemuda luar biasa dari seluruh penjuru bumi pertiwi ini. Forum Indonesia Muda.
                Saya yang menginginkan mengikuti pelatihan tingkat nasional mencoba mendaftar Pelatihan FIM angkatan 14. Setelah saya mendaftar, saya tetap optimis lolos, namun ketika diakhir pendaftaran. Angka 4995 terpampang dalam website yang saya lihat. Lima ribu kurang lima pemuda se-Indonesia mendaftar untuk mengikuti pelatihan yang pada saat itu akan dilaksanakan di dua tempat yaitu Cibubur Jakarta dan Bukit Tinggi. Padahal yang diterima hanya 300-an untuk pelatihan di dua tempat itu. Saya-pun pasrah dengan melihat angka itu.
                Namun anugrah Allah membuat saya dapat mengikuti pelatihan tersebut di Bukit Tinggi pada tanggal 31 Mei 2013 sampai 4 Juni 2013. Di hari pertama, kami disambut dalam acara yang luar biasa seru. Ketika membuka pintu suara musik berdendang dengan kencang, teriakkan semangat yang menggelegar. Kami seakan-akan tamu yang istimewa dengan sambutan yang juga istimewa. Pada malam itu kami berkenalan dengan panitia FIM14 B dan fouder FIM yaitu Bunda Tatty dan Papa Elmir. Kedua pasangan suami istri yang begitu menginspirasi. Bagaimana tidak, ketika saya melihat mereka, jiwa pemuda terpancar begitu terang benderang diwajah mereka. Padahal umur mereka sudah tidak muda lagi yaitu 50-an. Namun pancaran pemuda tetap terasa bila melihat mereka.
Group Coaching Agus Salim
                Perkenalan berlanjut, baru saja saya duduk diruangan ini menyimak beberapa saat. Suasana kekeluargaan begitu merasuk dalam hati ketika kita menapaki setiap interaksi-interaksi di forum ini. Keluarga Kunang-Kunang, itulah sebutan kami dalam menyebut kekeluargaan di Forum Indonesia Muda. Pada malam itu juga bunda tatty mengisi materi tentang realita pemuda Indonesia saat ini. Dilanjutkan dengan diskusi-diskusi banyak hal. Acara malam itu-pun selesai, kami dipersilahkan istirahat setelah dikelompokkan dengan kelompok coaching.
                Hari esoknya acara dilanjutkan di gedung istana Bung Hatta. Materi-materi yang luar biasa kembali saya dengarkan dari orang-orang luar biasa pula. Bapak Tifatul Sembiring (menkominfo), Bu Meutya Hatta, Karni Illyas, Taufik Ismail dan pemateri luar biasa lainnya.
                Hari-hari berikutnya materi berada di IPDN baso. Lagi dan lagi kami disuguhkan dengan pemateri yang menginspirasi. Bapak Erie Sudewo menyampaikan tentang character building. Sebuah pemikiran yang mengagumkan dalam membangun dasar-dasar karakter bangsa. Lalu sosok yang sangat menginpirasi lainnya yaitu  bapak Arif Rahman, beliau adalah tokoh pendidikan yang saya kagumi. Bagaimana tidak, ketika dia mengisi materi di ruangan auditorium yang sangat besar dengan peserta seratusan orang. Beliau bicara tanpa microphone, padahal usia beliau telah menginjak 71 tahun. It’s Great. Yudi Latief penulis buku negara paripurna-pun juga mengisi materi bersama pemateri-pemateri luar biasa lainnya.
                Pada tanggal tiga hasil dari group coaching di presentasikan. Setelah panjang lebar berdiskusi dengan berbagai ide yang telah keluar. Kelompok saya dan kawan-kawan, yaitu kelompok agus salim memiliki ide “Pustaka Ransel”. Setelah presentasi dari setiap kelompok. Program “Roksi (Rumah Oksigen)”-lah yang memenangkan proyek.
Tari Indang Api Ekspresi
                Pada hari yang sama, yaitu tanggal 3 juni 2013 acara yang menurut FIM angkatan diatas yang paling dinanti-pun berjalan. Apakah itu? Yak benar Api Akspresi. Penampilan-penampilan setiap kelompok sangatlah hebat. Mulai dari teater-teater, pembacaan puisi dan banyak lagi dipadukan dalam sebuah karya seni terpadu. Kamipun terkadang terkagum dengan ide-ide yang sangat kreativ. Dalam api ekspresi ini satu hal yang paling unik. Mereka yang mengingatkan waktu, dengan cara unik. Menjadikan kami tertawa riang dengan tingkah panitia ini.
                Api ekspresi pada malam itu diakhiri dengan penampilan dari panitia. Sebuah Teater Musical yang menggambarkan tentang sosok tokoh nasional yang bersahaja dan moderat. Yaitu Bung Hatta, Sebuah cerita yang apik menggambarkan hamparan indah bumi pertiwi, ditambah unsur-unsur kreativ yang menambah mewahnya penampilan panitia ini. Tari indang-pun tak luput dari rangkaian penampilan panitia. Sehingga karya hebat dari panitia ini tetap terngiang dalam pikiran bila kita membicarakan api ekspresi. Lalu pada malam itulah acara pelatihan FIM ditutup secara formal. Esoknya acara jalan-jalan.
                Panorama, itulah tujuan panitia dalam kegiatan terakhir dalam rangkaian acara Forum Indonesia Muda 14B. Saya yang pertama kali ke Bukittinggi melihat lobang jepang dan keindahan panorama membuat saya senang. Walaupun pelatihannya di Sumbar, saya yang lahir sampai besar di Jakarta mana tahu seluk beluk kota Bukittinggi. Ternyata dengan acara FIM inilah saya juga melihat lobang jepang,  Jam gadang dan lain sebagainya.
                Di Forum Indonesia Muda ini yang istimewa yaitu bertemu pemuda-pemuda yang berjuang untuk negeri. Mencari makna-makna kehidupan untuk menginspirasi sekitar. Saya beruntung bertemu dan bergabung dengan keluarga kunang-kunang. Sebuah pengalaman yang tak terlupakan telah
mengikuti pelatihan dengan pemateri, panitia dan peserta yang luar biasa.


Pemuda Indonesia… Aku Untuk Bangsaku!

0 komentar:

Posting Komentar