Jumat, 17 Agustus 2018

Mengabaikan Waktu Sejenak

Engkau pernah berkata, “hanya waktu yang dapat menjawab.” Dan seketika aku tak mengerti, sungguh. Begitu banyak manusia yang menjadikan waktu sebagai subjek penyelesai masalah.

Padahal waktu hanyalah rangkaian alam yang berputar terus menerus. Ia tuli, tak dapat mendengar permintaan. Hingga parau suara kita berteriak, ia takkan berhenti walau hanya sejenak.

Waktu juga bisu, ia tak dapat memberi jawaban. Sebanyak apa pun pertanyaan yang kita tulis, hingga habis seluruh lautan jika dijadikan tintanya. Tetap saja, waktu tak dapat memberi tanggapan.

Ia buta, tak dapat melihat sekitar. Ia juga mati rasa, karena tak peka mengartikan kepedihan dalam jiwa. Ia adalah ciptaan Tuhan yang tak berdaya, yang ia ketahui hanyalah berjalan dan bergerak tiada jeda. Ia adalah lambang keegoisan sejati, ia merupakan simbol nyata sifat apatis di dunia.

Manusia macam apa yang masih meminta jawaban dari waktu? Bukankah ia tak dapat berbuat apa-apa. Seharusnya manusia itu sendiri yang menjawab setiap pertanyaan, menanggapi rentetan keresahan. Bukan malah menggantungkannya kepada waktu, karena jika kita masih berharap waktu menyelesaikan masalah kita. Maka jadilah kita makhluk tak berdaya lainnya.

Mari abaikan waktu sejenak, bukan untuk membuang waktu. Tetapi memfokuskan pencarian jawaban kepada dirimu. Tenangkan saja setiap resah dalam hatimu.

Merenunglah juga berdo’a, cari setiap jawaban, dan tentukan pilihan terbaik. Bisa saja Allah langsung memberikan jawaban pasti akan berbagai pertanyaan besar dalam hidupmu.

Seperti pertanyaan yang sering engkau sebutkan kepadaku. Apakah masih ingin menunggu atau berujar jujur kepadanya?

#MelangkahMenginpirasi
#SewinduMenataRindu 

0 komentar:

Posting Komentar