Jumat, 17 Agustus 2018

Menikam Jarak Cinta

Aku hanya lelaki sepi, yang cuek dan keras kepala. Dan diujung sana engkau gadis ceria dan perasa. Lalu Tuhan mempertemukan kita dalam ruang waktu dan tempat, namun berjarak.

Bertahun lamanya aku hanya memandangmu dari jauh. Memasang sikap tak acuh, dan membuat senggang.

Bertahun lamanya, aku hanya mampu melihat senyummu dari kejauhan. Yang sesungguhnya itu bukan untukku, tapi untuk teman-teman sepermainanmu yang para wanita itu.

Bertahun lamanya aku hanya berpura tak merasa, berpura tak terjadi apa-apa. Padahal setiap engkau ada, bibirku gagu tanpa kata. Keringatku mengalir ditemani detakan kencang di dada.

Bertahun lamanya, kita bertemu tanpa bicara. Hanya sekedar sapa tanpa bincang. Hanya menatap sejenak lalu menunduk lalu angkat kaki.

Bertahun lamanya aku biarkan cinta ini bersembunyi dalam ketakberdayaan. Membiarkan ia menumbuhkan rindu yang menyembilu. Pasrah dari jerat-jerat renjana yang menyiksa.

Bertahun lamanya, dan aku rasa cukup. Akanku tikam jarak yang memisahkan cinta. Akanku singkirkan jeda yang membuatmu jauh.

Menjadikan kita bicara dan mengungkapkan rasa. Tanpa sekat dan hijab. Lalu bersama hingga surga.

Maka biarkan aku menikam jarak antara kita. Agar kita bertemu dalam singgasana cinta yang abadi juga menyejarah.

#MelangkahMenginpirasi
#SewinduMenataRindu
5 Desember 2017

0 komentar:

Posting Komentar