Jumat, 17 Agustus 2018

Mikirin Nikah dan Kontraproduktif Dakwah

Katanya "kader dakwah yang kerjanya mikirin nikah, akan menurunkan semangat dakwahnya." Hmm..., ini menarik. Karna yang mengatakan ini tidak hanya satu atau dua orang, tapi lebih.

Sebenernya pernyataan ini tak salah. Tapi mungkin menjadi fenomena wajar karna kurangnya konstruksi pemahaman dakwah di kalangan aktivis dakwah. Loh, maksudnya??
.
Banyak kader ketika membaca tulisan, caption, atau buku tentang nikah. Akan sangat cepat menyelesaikan bacaannya. Namun jika buku-buku harokah. 3 bulan pun tak kelar-kelar. Bahkan ada yang meminjam buku saya tentang gerakan. Sudah 1 tahun dipinjam. Ga abis juga.

Inilah mengapa mikirin nikah jadi kontraproduktif dalam dakwah. Saya memang menulis buku tentang cinta dan rindu dengan nilai yang saya selipkan didalamnya. Tapi tahukah temen-temen, buku roman yang pertama kali saya habisi itu ketika saya tahun 2 kuliah. Padahal saya sudah mulai aktif membaca dan koleksi buku sejak SMA.

Masa-masa awal hijrah saya di SMA dan tahun satu kuliah untuk menyelesaikan buku sirah nabawiyah, harokah islam internasional, dan buku gerakan serta politik islam lainnya.

Jadi salah dong baca buku nikah? Tentu tidak, bahkan sangat perlu. Karna menikah butuh ilmu. Sebelum saya menikah, saya sudah melahap puluhan buku nikah baik beli maupun minjam, ikut pelatihan pranikah, dan mendengar banyak kajian ustaz tentang nikah. Nikah butuh persiapan dan ilmu, tapi tidak hanya itu bacaan kita. Banyak lagi tema ilmu yang harus diserap.

Buku tentang pernikahan yang saya beli pertama kali di tahun 2 kuliah. Dan seluruh koleksi buku tentang cinta dan nikah di rak buku saya paling hanya belasan. Dan itu-pun kurang dari 10% dari jumlah buku saya. 90% lebih sisanya? Buku sejarah, politik, teologi, gerakan, biografi, ekonomi, keislaman dan tema-tema lainnya.

Itulah mengapa, jika junior-junior saya meminjam buku bertema nikah, saya selalu menyuruh mereka selesaikan buku-buku wajib kader dakwah. Baru akan saya pinjamkam.

Untuk apa? Agar tak ada kesalahan konstruksi pemahaman. Agar mikirin nikah bukan malah jadi kontraproduktif dakwah. Namun menambah karya dalam dakwah.

#MelangkahMenginspirasi


gambar

0 komentar:

Posting Komentar