Jumat, 17 Agustus 2018

Aktivis Gunjing

Salah satu kehebatan manusia zaman now adalah tidak pernah kehabisan bahan gunjing. Tidak melakukan kewajiban, digunjing. Ngerjain maksiat, digunjing. Bahkan melakukan hal baik tapi tidak sesuai dengan pikirannya, digunjing.

Mereka sangat aktiv dalam menggunjing, bahkan sangat militan layaknya seorang aktivis. Keahlian kemampuan aktivis gunjing ini pun ada yang newbie hingga profesional. Jago cari sumber kekurangan, ahli membesar-besarkan kesalahan, hingga pakar pembuat berita gunjing yang cetar.

Siapapun bisa jadi objek gunjingan. Artis, temen, sahabat, bahkan keluarga adalah objek menarik untuk digunjing. Apalagi kalo ustaz, beh makin jadi-jadi gunjingnya. Makin dekat agama dia, makin asik digunjingin.

Ekspresi yang dihadirkan para aktivis gunjing ini pun sangat variatif. Kadang heran dengan embel-embel "kok bisa ya?", "ih ga nyangka deh, ngaji tapi kayak gitu." Atau ekspresi menghakimi dengn kata "tuh gue bilang juga apa, dia kan..." , "dia mah munafik.." dan banyak ekspresinya.

Begitulah cerita aktivis gunjing zaman now. Suatu hal yang pasti para penggunjing ini adalah menunjukkan superior. Semangat mereka adalah : Ana khairu minhu, saya lebih baik dari dia. Aktivis gunjing menunjukkan bahwa pegunjing lebih baik dari pada objek digunjing.

Ada yang sudah hijrah menyampaikan kesalahan yang belum hijrah dengan embel-embel "gue kan udah ngaji, dia suka maksiat". Ada yang belum hijrah menceritakan kesalahan yang sudah hijrah dengan embel-embel "mending gue masih kayak gini, tapi ga munafik kayak dia." Na'udzubillah.

Mari kita hindari dari sifat para aktivis gunjing. Karna relakah kita memakan bangkai saudara kita. Menghabiskan pahala kita dan menjadikan kita manusia paling bangkrut. So, jauhi gunjing.

#MelangkahMenginspirasi

0 komentar:

Posting Komentar