Jumat, 17 Agustus 2018

Standar Hidup Bukan Rasa dan Logika


Standar hidup itu bukan hanya rasa. Menjalani hidup tidak cukup hanya dengan logika.

Allah, Rabb Maha Tahu sudah pasti paham manusia adalah makhluk baper-an. Allah, Tuhan Maha Pencipta tentu tahu logika manusia terlalu terkesan duniawi. Maka jika rasa diikuti tidak akan ada jelasnya, jika logika dituruti tidak akan ada habisnya.

Maka sebagai Pencipta kita semua dan Pencipta seluruh alam semesta. Allah menurunkan hukum dan aturan-aturan untuk standar hidup kita. Aturan-aturan ini lebih sering kita dengar dengan syariat yang berasal dari dua sumber utama, Qur'an dan Hadits.

Maka jangan sampai Rasa menjadi lebih tinggi dari syariat. Jangan sampai logika manusia menjadi dasar hidup melebihi syariat.

Memang ada qiyas sebagai dasar hukum setelah Qur'an, hadits dan ijtihad. Namun qiyas itu-pun tetap wajib sejalan dengan Qur'an dan Hadits. Jadi hidup ga bisa cuma berdasarkan Rasa dan Logika.

Ada ungkapan menarik dalam kitab Minhajul Abidin-nya Imam Al Ghazali. "Usaha tidak akan menambah rezeki". Nah loh, pernyataan ini jika ditanggapi tanpa iman, hanya akan membawa rasa dan logika jauh dari konteks. Maka itulah pentingnya standar hidup bernama syariat. Biar hidup terarah dan jelas. Ngga abu-abu.

#MelangkahMenginspirasi

0 komentar:

Posting Komentar