Jumat, 17 Agustus 2018

Kukira Temu Mengobati Rindu

Ku kira temu mengobati rindu, ternyata tidak. Ia tak mengikisnya walau hanya sedikit. Ia tak melenyapkannya walau secuil. Malah lebih parah, ia membuatnya berkembang berlipat-lipat, membesar tak terkira. Bahkan engkau sendiri tak mampu menahannya. Engkau hanya bisa duduk diam dan melihat bagaimana rindu itu menjadi raksasa yang meluap pengap menyesakkan dada.

Terlebih kamu, yang belum 'sah' memilikinya. Engkau hanya mampu memandangnya dari jauh. Membeku melihat mata sendunya tertunduk, juga tergagu saat hendak menyapa.

Engkau hanya patung bernyawa saat berhadapan dengannya, dirimu hanya mampu berteman dengan suara detak jantung yang menghentak cepat, juga hanya bisa mengadu kepada keringat dingin di pelipis yang mengalir deras.

Ternyata memang temu tak mengobati rindu, dan kamu hanya mampu pura-pura kuat juga teguh. Senyummu memang merekah, tapi hatimu remuk. Terhimpit oleh pelukan sayap cinta yang merengkuh kuat. Terlebih tusukan pedang-pedang rindu diantara sela-sela bulu sayapnya.

Tapi kau hanya mempu mengikuti rasamu walau ia memangkas setiap bahagiamu. Menahan mekar senyum bibirmu. Meredupkan wajah cerahmu. Merampas gelak tawamu.

Ya, ku kira temu mengobati rindu. Ternyata...

#DalamSunyiKuMenulis
#MelangkahMenginspirasi 

0 komentar:

Posting Komentar