Jumat, 17 Agustus 2018

Mantan Pemuda yang Menyesal

Apa yang terjadi jika kita melewati siklus hidup pasaran? Lahir - besar - sekolah - kuliah - bekerja - menikah - beranak - tua - lalu mati. Tanpa karya untuk bangsa, nihil manfaat untuk umat, absen kontribusi untuk agama.

Kehidupan yang dijalani hanya menambah daftar manusia anonim karya di muka bumi. Karna diotaknya hanya ada rumah megah, kendaraan mewah, tidur nyenyak, makan lezat, pasangan rupawan dan harta melimpah.

Tak ada rencana kerja besar bagi peradaban islam. Tak ada rancangan karya menawan untuk kesejahteraan umat. Menjalani kehidupan hanya untuk hidup itu sendiri. Karna yang terpenting perut kenyang, dan istirahat nyaman.

Padahal manusia-manusia terbaik islam tak pernah terlena dengan tipudaya dunia. Hatinya resah memikirkan kemunduran umat, otaknya diputar untuk mencari solusi bagi masalah negara, fisiknya bekerja untuk memberi kontribusi terbaik untuk sekitar.

Mereka belajar ilmu keahlian yang mereka tekuni, juga dibarengi ilmu keislaman, mendalaminya lalu menancapkannya dalam hati untuk memupuk iman. Mereka beribadah untuk menguatkan ruhiyah. Dan mereka berdakwah agar bumi disinari oleh cahaya islam.

Tapi begitulah kebanyakan manusia merugi. Terperdaya oleh kesenangan dan keserakahan. Rela dan bangga walau ia menambah panjang barisan budak nafsu dunia.

Mereka lupa bawa setiap detik umur akan ditanya Sang Pencipta. "Buat apa masa mudamu?", namum mereka kadang tidak tau atau pura-pura tak mengetahui, hingga waktu berjalan begitu saja dengan sia-sia.

Sampai pada akhirnya, mereka hanya menjadi mantan pemuda yang menyesal. Dan tak mampu kembali untuk memperbaikinya.

#MelangkahMenginspirasi
#Menuju2019
.
.
📷 Dalam agenda bersama temen-temen Univ. Dharma Andalas.

0 komentar:

Posting Komentar