Assalamu’alaikum
Kaifa
haluk akhi wa ukhti? Semoga Allah masih memberikan nikmat sehatnya kepada kita
semua. Lagi, lagi dan lagi artikel yang saya buat tentang cinta. Entah kenapa
suka banget nullis tentang ini. Tapi semoga temen temen ga bosen dengan tulisan
pendek saya ini.
Mari
kita masuk pembicaraan yuk. Di seluruh geografis kehidupan cinta sudah menjadi
hal yang disalah artikan oleh seluruh insan manusia. Cinta yang seharusnya
anugrah sekarang dijadikan hal yang mendekatti virus yang merusak fikiran, hati
dan jiwa.
Cinta,
sudah menjadi senjata yang sangat canggih dan efektif yang digunakan oleh
bangsa syaithan. “Eh ko azmul berani beraninya bilang cinta jadi senjata
setan?” Mungkin ada sebagian temen yang nanya gitu? Hehehe
Coba
kita lihat di sekeliling kita mereka sudah ngerubah apa itu cinta. Cinta yang
harusnya luas pengertiannya, bagai samudera yang terbentang dibumi yang
diciptakan Allah untuk tempat tinggal kita. Cinta seharusnya anugrah dari-Nya,
yang mendekatkan diri yang hina kepada Yang Maha Indah. Dan seharusnya cinta
menjadikan kita merasakan cinta amat sangat kepada Sang Maha Cinta.
Namun
sekarang ini, arti cinta telah dipersempit, arti cinta telah ditempatkan kepada
hal yang seharusnya bukan tempatnya cinta, cinta telah bermetamorfosis sebagai
maksiat yang dibungkus dengan warna merah jambu yang mereka bilang cinta yang
suci. Manusia telah menyembah cinta, meninggikan cinta hingga banyak manusia menjadikan
cinta sebagai tandingan Yang Maha Cinta.
Atas
nama cinta, mereka lupa siapa mereka, mereka lupa bahwa mereka hamba Allah Yang
Maha Cinta.
Atas
nama cinta mereka berduaan, mengekspresikan nafsu untuk memuaskan perpaduan
yang mereka sebut cinta.
Atas
nama cinta, mereka menghalalkan yang diharamkan Allah, mereka melakukan yang
dilarang Allah, padahal mereka tahu bersentuhan, berduaan dan bermesra-mesraan
tanpa ikatan yang kuat yang diridhoi-Nya adalah hal yang HARAM.
Atas
nama cinta, mereka telah menghalalkan dirinya untuk neraka, karena mereka
melakukan hal yang mereka tahu itu adalah sebuah dosa.
Atas
nama cinta, mereka menerobos pagar syari’at.
Atas
nama cinta, mereka mengucapkan sumpah bersatu selamanya tanpa ikatan halal.
Atas
nama cinta, mereka rela menjadikan cinta sebagai hal yang mereka tinggikan dan
melupakan siapa yang seharusnya mereka sembah.
Atas
nama cinta, mereka melakukan segala hal yang di minta yang ia cinta padahal
mereka masih haram satu sama lain.
Atas
nama cinta, mereka menangis, tersedu, mengiba, menyiksa diri dalam masa
kegalauan bahkan menghabisi nyawa yang telah diamanahkan kepadanya.
Atas
nama cinta, atas nama cinta dan atas nama cinta. Sangat banyak hal aneh,
maksiat, dan kebodohan yang mereka lakukan dengan berkata atas nama cinta.
Lalu
apakah ini cinta? Atau kah nafsu setan yang mereka asumsikan itu
cinta. Inilah dunia zaman sekarang, cinta sudah menjadi thagut. Cinta lebih
mereka cintai dari pada Allah. Cinta sudah menjadi agama baru yang disembah
walau belum terproklamirkan.
Cinta
sudah menjadi kata objek, bukan lagi sebagai kata kerja yang digunakan untuk
mencintai Sang Maha Penyayang. Jadi, apakah kita termasuk orang-orang yang
menghambakan diri kepada cinta?Mari istighfar bersama-sama. Astaghfirullah.
Ketahuilah
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penerima Taubat. Jadi mari kita menghindar dari
hal itu dan saling mengingatkan bila ada saudara kita masih ada yang terjebak
oleh jebakan syaitan.
Cukup
sampai sini saja sepertinya. Semoga tulisan ini bermanfaat ^_^
Azmul
Pawzi (ditulis pada 3 Desember 2012)
0 komentar:
Posting Komentar