Bukankah cinta memiliki teman bernama benci?
Lalu mengapa hujan selalu menjadi melodi sendu dalam gemuruh jiwa
Bukankah senyum memiliki teman bernama tangis?
Namun mengapa langit tak berbintang tetap menjadi ejaan hati yang tertusuk sembilu
Bukankah temu memiliki teman bernama pisah?
Lalu mengapa kelabu masih menjadi penjelasan aksara perih tanpa rasa
Terlalu banyak mengapa ketika kau tak mangerti apa yang kau hadapi
Karena ini bukan tentang kekosongan yang hampa tanpa ujaran
Ini tentang dimana mendung yang tiada hentinya memenuhi ruang otak.
-Azmul Pawzi-
0 komentar:
Posting Komentar