Senin, 01 Juli 2024

Obsesi Melahirkan Energi

Tujuan menumbuhkan misi, misi yang berakar di hati dan disirami dengan cinta akan mekar menjadi obsesi. Obsesi yang mendalam akan memancarkan energi yang takkan terhenti.

Itulah yang sejak lama saya percaya. Dan sejak dahulu, para sosok menyejarah telah mencontohkan bagaimana obsesi itu bekerja. Dan mungkin akan dianggap oleh para pemuda saat ini bagaikan mitos belaka.

Kita dapat berkaca dari sahabat Nabi yang mulia, Abû Ayyûb al-Anshâri yang dengan penuh semangat menempuh perjalanan dari Madinah ke Mesir demi satu hadist, lalu kembali ke Madinah tanpa turun dari untanya.

Atau kita melihat dari Ulama Hadist paling berpengaruh, Imam Bukhari yang dalam semalam menghabiskan 20 lilin untuk penerangannya saat belajar. Atau cendekiawan muslim seperti Ibnu Rusyd yang malam-malamnya selalu ditemani oleh buku, tanpa terkecuali.

Para tokoh sejarah ini memberi teladan bagaimana obsesi dapat menjadi api energi yang “memaksa” kita berbuat diluar nalar untuk meraih tujuan. Mereka menunjukkan bahwa dengan tekad yang tak tergoyahkan, impian yang tampak mustahil pun dapat terwujud.

Dan diusia yang beberapa hari lagi meninggalkan romantisme dua puluhan. Saya kembali mengais dalam diri, apakah masih tertanam obsesi yang mengubah lelah menjadi Lillah? Apakah masih ada tekad yang memanaskan dada untuk terus berbuat?

Semoga api perjuangan ini terus terjaga, hingga Allah yang mencukupkannya.

1 Juli 2024
#MelangkahMenginspirasi

0 komentar:

Posting Komentar