Kamis, 04 Juli 2024

Bukan Sekedar Ambisi Pribadi


Coba bayangkan 200 ribu prajurit Romawi melawan tiga ribu kaum muslimin dalam perang mut’ah. Dan 100 ribuan tentara persia berhadapan dengan 30 ribu pejuang islam dalam perang Qadisiyah dan berhasil menaklukkan Kisra.

Pernahkah kita merenungkan sejenak, bagaimana bisa jumlah yang jauh dari kata seimbang, berhasil mengimbangi bahkan memenangkan pertempuran? Salah satu hikmah yang dapat diambil adalah kualitas kapasitas pribadi.

Di Mekkah sebelum masa kenabian, belum ada sistem politik yang mengatur, belum ada tentara negara yang menjaga keamanan. Maka ia bagaikan hutan belantara, sehingga setiap individu dan kelompok kecil “terpaksa”  harus memiliki kapasitas fisik, kecerdasan dan kewibawaan demi menjaga diri dan keluaga mereka.

Hal ini berbeda dengan bangsa adidaya macam Romawi dan Persia yang masyarakatnya merasa tidak perlu memaksimalkan diri karena merasa sudah ada tentara negara yang menjaga keamanan. Selayaknya ungkapan Michael Hopf : "Hard times create strong men, strong men create good times, good times create weak men, and weak men create hard times".

Terlebih bagi seorang muslim, salah satu misi yang Allah tugaskan adalah menjadi khalifah di muka bumi. Mengelola bumi agar nilai-nilai Rabbani tumbuh dan mengakar dalam kehidupan manusia. Dalam dalam menjalani tanggungjawab ilahi ini. Seorang muslim harus mempersiapkan kapasitas diri agar mampu mengembannya.

Ketika melihat Harun Ar Rasyid, jangan hanya perhatikan kesuksesannya membawa Abbasiyah mencapai puncak kejayaan.  Saat mendengar nama Muhammad Al Fatih, jangan sekedar terkagum karena mengalahkan Bizantium. Tapi bagaimana mereka membina diri secara intens untuk menjalankan misi ilahi dan mencapai kontribusi unggulan yang bisa  diamalkan.
 
Maka saat diri sedang berproses mengkaji ilmu agar dapat dipahami. Berlelah-lelah mempelajari keahlian dalam bidang yang ditapaki. Berkorban banyak hal demi menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Tanamkan dalam hati, bahwa ini bukan sekedar ambisi pribadi. Namun sebuah ikhtiar memenuhi kapasitas agar mampu menjalankan misi Ilahi.

وَاَعِدُّوْا لَهُمْ مَّا اسْتَطَعْتُمْ

 4 Juli 2024
#MelangkahMenginspirasi

0 komentar:

Posting Komentar