Nah, ini adalah
cerita saya saat liburan semester 2, Saya yang baru bergabung dengan keluarga
kunang-kunang atau Forum Indonesia Muda ini menambah jaringan saya. Sehingga
saat saya pulang ‘kota’ ke Jakarta saya mendapat kekegiatan baru menuju rumbel
Kita fim dejapu (Jakarta) untuk mengetahui apa sih kegiatan teman-teman disana.
Jarak
rumbel kita dari rumah saya cukup jauh,
Karena rumah saya yang di meruya dan dekat perbatasan dengan tangerang Banten,
Lalu rumel itu di daerah depok jalan menuju bogor (lupa nama daerahnya). Jadi
harus menghabiskan waktu 3 jam naik motor. Sebenernya sih ngga jauh kalo kita
lihat dipeta, namun karena jalan dijakarta yang ribet dan kemacetannya, ya
maklumlah ^_^.
Sesampai saya
dirumbel langsung berkenalan dengan kakak-kakak FIM dan berkenalan dengan
adik-adik yang luar biasa bersemangat mengikuti kegiatan dengan kakak-kakak FIM
dejapu. Hari pertama saya disitu mengajarkan bacaan iqra dan berdiskusi serta
berkenalan agar lebih dekat. Hari berikutnya ketika ada berbuka puasa bersama,
saya juga mendapat kesempatan berdiskusi kembali dengan adik-adik itu. Saya
mendapatkan kelompok kelas 1 hingga 3 SD.
Sebuah
pengalaman yang luar biasa berdiskusi dengan adik-adik itu. Karena dalam
suasana puasa, kami berdiskusi tentang muslim yang baik. Ternyata adik-adik
yang cerdas itu ketika kita berikan point-point tentang muslim yang baik sangat
antusias mereka dalam memberi contoh. Misalnya seperti ini, saya berkata
“muslim yang baik itu harus jujur, ayo siapa yang mau kasih contohjujur”. Lalu
ada yang mengatakan “iya ka, iya ka, aku kemarin mau dicontekin, tapi aku
gamau”. “Wah luar biasa” saut ke berserta tepuk tangan yang lain. Lalu ada yang
menyahut lagi “aku juga ga nyontek ko kaka”, senyumku pun mereka untuk
anak-anak ini. Mereka bangga tidak menyontek, mereka bangga bahwa mereka jujur.
Sifat seperti ini harus ditanakan keanak-anak dan diberi penghargaan kepada
mereka yang jujur.
Lalu banyak lagi
ketika bicara seorang muslim jangan nakal, mereka banyak menceritakan ada teman
mereka di kelas yang suka maintain uang, lalu ada teman mereka yang suka
mengancam dan banyak lagi. Ternyata berdiskusi dengan anak-anak kecil ini
sangatlah mengesankan, keterbukaan mereka sangatlah indah kita hayati . Tiada
dusta,dan penuh keingintahuan dalam sesi ini jugalah sangat potensial kita
menanamkan nilai-nilai karakter yang mendalam sehingga tertanam menjadi
idealism mereka kedepannya.
Itulah cerita diskusi saya dengan adik-adik, namun ada satu
hal yang berkesan. Ketika waktu menunjukkan bahwa sedikit lagi akan adzam
maghrib. Saya akan mengambil ta’jilan ditempat yang telah dipesan. Ketika saya
izin pergi, adik-adik tu menarik tangan saya dengan berkata “jangan pergi ka,
jangan pergi”. Kayak lagu d’masiv aja ya. Hehe.
Namun hal berdiskusi
dengan ini sangat luar biasa, dan akan dilanjutkan di rumbel FIM sumbar. Cayoo…
^_^
0 komentar:
Posting Komentar