Mungkin kita sudah bertemu hari ini. Saling bertatap, atau
sekadar berpapasan di jalan. Mungkin
kita sudah berkenalan hari ini. Berdiskusi akan suatu hal, atau hanya bertukar
senyuman.
Tidak ada yang tahu sebuah perjodohan, bukan? Bisa saja, orang yang akan menemani hidup
kita nanti adalah teman semasa kecil.
Seorang yang menemani kita berlari riang, berdolan petak umpet atau
bertengkar memperebutkan tempat bermain.
Bisa saja, dia yang kemudian hari tinggal seatap dengan kita
adalah seorang yang mewarnai kehidupan sekolah. Yang mungkin saja saling cekcok
saat tugas kelompok, saling mencuri pandangan saat guru menjelaskan atau
berselisih antar geng remaja.
Atau bisa juga, kan. Orang yang menjadi jodoh kita adalah
mereka yang selama ini berada di lingkar aktivitas kita. Saling debat dalam
sebuah rapat, atau berkeringat dalam kepanitiaan.
Tidak ada yang tidak mungkin, bukan?
Karena siapa yang tahu tentang takdir. Kita hanya perlu
menunggu kesadaran cinta itu hadir. Kadang kesadaran itu membutuhkan waktu yang
singkat, kita hanya perlu menunggu hitungan hari atau bulan hingga kita
menyadari cinta.
Atau kadang kita perlu waktu cukup lama. Kita kadang harus
menunggu satu, belasan bahkan puluhan tahun untuk menyadari cinta. Namun itulah
teka-tekinya. Itulah yang mungkin menjadi jalan hidup kita.
Cinta tak pernah datang terlambat, kan? Kita saja yang memang
tak tahu kapan waktu yang tepat untuk mencinta.
Tak perlu kita terburu-buru mendefinisikan
cinta. Jalani saja. Bukankah Allah selalu punya cara romantis untuk
mempertemukan para
hamba-Nya?
0 komentar:
Posting Komentar