Tidak hanya itu, dalam surat yunus ayat 24 juga ditertera firman
Allah yang berbunyi “….Demikian Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami)
kepada orang-orang yang berpikir.” Maka dari itu, akal sangatlah penting dalam
menjalani ibadah-ibadah kepada Allah. Ya, akal itu hanya di gunakan untuk
beribadah kepada Allah. Menjalani apa yang diperintahkan-Nya serta menjauhi apa
yang di larang.
Oleh karena itu, saya terkadang geleng-geleng kepala saat mendengar
mereka yang menentang firman Allah atas nama akal. Mereka berpendapat bahwa
akal adalah hal yang super power yang diberikan tuhan kepada mereka, sehingga
ketika tidak menggunakan akal sebebasnya. Maka sama saja kita tidak mengakui
eksistensi tuhan. Lalu mereka juga berkata, “wahyu hanya sarana menaikkan
martabat manusia. Jika akal sudah dapat mencapainya maka wahyu tidak perlu
diterapkan”.
Sesungguhnya banyak lagi pernyataan-pernyataan mereka yang
mengelu-elukan bahkan bisa dikatakan menyembah akal. Kenapa bisa saya katakan
menyembah akal? Karena mereka lebih mempercayai akal mereka dari pada wahyu
Allah. Sehingga mereka dalam menghadapi wahyu Allah, mereka akan berpikir dulu
melalui cara berpikir akal mereka. Bila tidak sesuai akal mereka maka mereka
tidak akan mentaati firman Allah tersebut. Na’udzubillahi
min dzalik. Semoga kita terhindar dari pemikiran seperti itu.
Shalihin shalihat yang di ridhoi Allah. Akal bukanlah digunakan
untuk menentang Allah. Akal bukanlah digunakan untuk membangkang di hadapan
Sang Maha Kuasa. Akal digunakan untuk melaksanakan tujuan manusia di ciptakan.
Yaitu untuk beribadah hanya kepada Sang Maha Sempurna serta menjadi khalifah di
bumi.
Maka bila firman telah terlafadzkan, maka sami’na wa atho’na. Maka ketika rasul telah bersabda, maka kami
dengar dan kami taat. Bukan malah kita gunakan akal kita untuk membangkang.
Ketahuilah sahabat ku, hidup terarah itu ketika keinginan kita memiliki satu
arah dengan keinginan Allah. Maka rancanglah pemikiran kita sesuai dengan apa
yang Sang Maha Mengetahui inginkan. Oleh sebab itu, mari kita labuhkan akal
kita dalam dermaga ketaatan, karena dengan ketaatanlah kita dapat menikmati
indahnya iman serta lezatnya ibadah dalam naungan ridho-Nya.
Azmul Pawzi
0 komentar:
Posting Komentar