Ada kata-kata yang cukup membekas dari seorang guru ketika saya masih kelas sebelas SMA.
Saat itu saya masih seorang pelajar yang sekolah yang penting masuk sekolah negeri, belajar sekenanya, suka tertidur di kelas bahkan saat ujian sempet juga ketiduran dan lebih disibukkan dengan kegiatan diluar akademik (selama SMA total saya ikut Osis, tiga ekskul, dan komunitas japan art serta ngeband di luar sekolah).
Kata-kata itu dari almh. Ibu Arnah, guru fisika sekaligus wali kelas saya selama dua tahun di jelas X dan XI.
Beliau berkata "Ayok dong Azmul, Ibu liat kamu ada potensi, ayok gali dan bangun potensi kamu itu."
Kata-katanya memang tak quotable, tapi karena seingat saya, selama SMA hanya dua guru yg memuji saya secara personal yaitu Guru fisika serta wali kelas 2 tahun, Bu Arnah dan Bu Aminatun, sang guru ekonomi saat saya kelas X. Jadi wajarlah ya cukup setiap kata-kata beliau yang personal ke saya jadi membekas.
Awalnya mendengar itu saya hanya cengengesan saja di depan bu Arnah. Namun kemudian menjadi renungan saya. Kira-kira apa potensi saya? Apa yg bisa saya kembangkan?
Mulailah di kelas dua belas saya mulai mendapatkan 'insight', mulai gandrung baca buku (yg dulunya cuma suka komik), dan merencanakan kemampuan dan pencapaian apa yang harus saya dapatkan. Dan berusaha mengakselerasi diri saat kuliah. Alhamdulillah.
Poinnya, bercermin dan kembali "berkenalan" dengan diri sendiri ini penting. Berapa banyak diantara kita, terutama remaja yang disibukkan dengan tren dan hal keren lainnya, namun lupa berkaca dan bertanya "Dalam diri gue ada potensi apa ya?", "Kemampuan apa ya yg bisa gue kembangin dengan maksimal", dll.
Kalo kata motivator yang pernah saya dengar waktu ikut AMT saat SMA dulu walau saya agak gimana gitu dengan perumpamaannya, beliau berkata : "Ada singa dalam dirimu, temukan dan kembangkanlah." 😂
#MelangkahMenginspirasi
📷 Foto Abang Ibad tahun lalu, kayaknya pas sama caption ini 😂